Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan, Joe Biden Turut Andil dalam Perundingannya

Amerika Serikat (AS) turut terlibat dalam perundingan untuk mencapai gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina pada bulan Ramadan.
Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024. / Reuters
Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024. / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan harapannya akan adanya gencatan senjata sementara pada bulan Ramadan di Jalur Gaza, Palestina. Hal itu muncul setelah Israel menembaki warga sipil Palestina yang sedang menerima bantuan makanan sehingga menimbulkan korban jiwa.

Lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam aksi kekerasan terhadap warga yang sedang berebut makanan. Tentara Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan orang yang mengerumuni truk-truk bantuan di Gaza. 

Dilansir dari Bloomberg, Biden mengatakan bahwa serangan tersebut akan menghambat perundingan antara Israel dan Hamas, yang difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, untuk mencapai gencatan selama 6 pekan atau pada bulan suci Ramadan. 

Gencatan senjata sementara di Gaza memungkinkan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, serta lebih banyak bantuan yang dapat menjangkau warga Palestina yang terjebak dalam baku tembak perang mematikan itu.

Biden pada awalnya menyatakan optimisme bahwa kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai pekan depan, tetapi dia kemudian mengatakan negosiasi mungkin akan berlarut-larut. 

Biden berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Qatar dan Mesir tentang pembicaraan tersebut, pada Kamis (29/2/2024). 

Saat ditanya akan ada gencatan senjata di Gaza pada bulan Ramadan, Biden mengatakan pihaknya masih berupaya keras untuk mencapai itu. 

"Saya berharap demikian. Kami masih bekerja sangat keras untuk itu. Kami belum sampai di sana," ujar Biden, dilansir dari Bloomberg pada Minggu (3/3/2024). 

Sebelumnya, AS menyatakan mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, bergabung dengan negara-negara lain dalam upaya untuk meringankan kondisi yang semakin parah akibat perang Israel-Hamas di Palestina. 

Hal itu menandai sebuah perubahan bahwa upaya-upaya yang dilakukan saat ini untuk memasok bantuan ke Gaza tidak cukup untuk mengatasi krisis kemanusiaan, dan menunjukkan seberapa besar tekanan yang dihadapi presiden untuk meningkatkan dukungan AS terhadap Palestina. 

"Kita perlu berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak," kata Biden dalam pertemuan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pada Jumat (1/3/2024). 

Dia menegaskan bahwa pemerintahannya akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa AS juga akan menjajaki kemungkinan koridor laut untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza, dan bersikeras agar Israel membuka lebih banyak jalur darat dan memfasilitasi lebih banyak truk pasokan bantuan. 

"Bantuan yang mengalir ke Gaza sama sekali tidak cukup. Banyak nyawa yang dipertaruhkan," ujarnya. 

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pengiriman melalui udara tahap pertama akan berisi makanan, kemungkinan besar berupa ransum militer yang siap saji.

Dia mengatakan AS akan bekerja untuk memastikan pasokan bantuan tidak jatuh ke tangan Hamas, namun memperingatkan bahwa ada beberapa operasi yang lebih rumit daripada pengiriman melalui udara.

Kirby menambahkan bahwa AS berencana untuk melakukan beberapa kali pengiriman bantuan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan bekerja sama dengan negara-negara lain, termasuk dengan Yordania.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper