Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Sebut Jokowi Tetap Punya Peran Strategis Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Jokowi diklaim akan tetap berperan di pemerintahan berikutnya apabila capres-cawapres Prabowo-Gibran secara resmi menang di Pilpres 2024.
Presiden Joko Widodo menekankan sejumlah poin dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) bersama para jajarannya yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Presiden Joko Widodo menekankan sejumlah poin dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) bersama para jajarannya yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tetap memiliki peran yang signifikan dalam pemerintahan selanjutnya.

Menurutnya, selepas menanggalkan jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia itu pada 20 Oktober 2024 mendatang, Jokowi akan tetap berperan di pemerintahan berikutnya apabila capres-cawapres Prabowo-Gibran secara resmi menang di Pilpres 2024.

“Tentu [Jokowi] akan ada perannya tapi kita tunggu saja,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (27/2/2024).

Meski begitu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu menekankan bahwa partai berlogo pohon beringin yang turut menjadi  salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran mengajak semua pihak menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atas hasil resmi penghitungan suara Pilpres 2024.

"Kita tunggu keputusan KPU," pungkas Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan tetap memilih pensiun dan pulang ke Solo usai menyelesaikan masa jabatannya pada tahun ini.

Presiden Ke-7 RI itu juga mengaku lebih memilih menjadi rakyat biasa usai dilempar isu didorong sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) usai lengser dari jabatannya pada Oktober 2024.

“Ya menjadi rakyat biasa. Saya akan kembali ke Solo menjadi rakyat biasa,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/1/2024).

Sebelumnya, Jokowi juga enggan maju sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) usai lengser sebagai Kepala Negara.

Jokowi menyampaikan hal itu merespons usulan dirinya supaya menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggantikan Megawati Soekarnoputri yang telah menjabat selama 24 tahun.

“Waduh, saya mau pensiun pulang ke Solo,” katanya usai menghadiri perayaan HUT ke-78 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Lebih lanjut, Presiden Ke-7 RI itu pun mengatakan bahwa ada banyak kader PDIP yang lebih muda dari dirinya.

Tak ragu, dia pun memerinci sejumlah sosok yang diyakininya mampu mengisi kursi kosong sepeninggalan Megawati pensiun sebagai Ketum PDIP itu, mulai dari Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

"[Politisi PDIP yang muda ada] Mbak Puan, Mas Prananda, gitu kan," pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper