Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa bantuan sosial (bansos) pemberian beras 10 kilogram (kg) hanya dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Hal ini dia sampaikan saat menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis (22/2/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut bahwa bantuan pangan tersebut hanya ada di Indonesia. Meskipun kenaikan harga beras juga terjadi di negara lain, tetapi tidak ada bantuan serupa bagi masyarakatnya.
"Rakyat kita diberi 10 kilogram [beras setiap bulan. Bedanya itu, supaya bapak-ibu semuanya mengetahuinya harga beras di seluruh dunia naik," ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara asal Surakarta itu turut memastikan bahwa masyarakat yang hadir telah menerima bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Jokowi mengatakan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan apabila APBN mencukupi.
Baca Juga
"Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, ibu-ibu dan bapak-bapak akan menerima 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo, 10 kilo. Nanti setelah Juni, saya akan lihat lagi APBN kita, APBN-nya kalau cukup, tapi saya tidak janji lho," tuturnya.
Oleh sebab itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa bantuan tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras.
"Karena ada perubahan musim, ada el nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tapi negara lain juga mengalami hal yang sama harga beras naik," pungkas Jokowi.