Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap untuk menjadi figur yang dapat menjembatani berbagai partai politik (parpol) yang ada di Tanah Air.
Hal ini dia sampaikan usai melakukan pelantikan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, saat ini proses pertemuannya dengan sejumlah ketua parpol tengah dipersiapkan. Namun, orang nomor satu di Indonesia itu mengaku bahwa terbuka kemungkinan bahwa tak semua ketua umum akan melakukan interaksi dengannya.
“Ya semua memang kira-kira harus ketemu, bisa saja ketemu. Kalau memang enggak perlu ketemu, kenapa harus ketemu? Saya kira ini dalam proses diatur semuanya karena saya memang ingin menjadi jembatan semuanya,” tuturnya kepada wartawan.
Sebelumnya, Jokowi mengaku ingin menjadi jembatan guna merespons pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan bentuk upayanya sebagai jembatan untuk urusan partai politik.
Bahkan, orang nomor satu di Indonesia itu mengaku bahwa pertemuan dengan Paloh baru awal dari sebuah rencana besar.
Baca Juga
Hal ini disampaikannya usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2/2023).
“Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami sampaikan. Namun itu sebetulnya saya hanya menjadi ‘jembatan’, yang paling penting kan nanti partai-partai politik," ucapnya kepada wartawan.
Meski begitu, Kepala Negara asal Surakarta itu enggan menjelaskan mengenai terminologi ‘jembatan’ yang dimaksud. Presiden Ke-7 RI itu mengatakan dirinya hanya menjadi jembatan untuk semua pihak.
“Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya, karena urusan, urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," tandas Jokowi.