Bisnis.com, JAKARTA - Paslon No Urut 02 Prabowo-Gibran siap mengajak PDI Perjuangan (PDIP) untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan usai memenangkan Pilpres 2024.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno dalam wawancara dengan Bloomberg Television seperti dikutip, Jumat (11/2/2024).
Dia mengatakan Prabowo Subianto akan menjangkau lintas partai untuk mencoba membentuk pemerintahan yang stabil setelah membukukan kemenangan yang meyakinkan di ajang Piliers 2024.
Hingga Jumat (16/2/2024) pukul 08.30 WIB, 50,07% data telah tercatat dalam hitung suara pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hasilnya, hampir dapat dipastikan Prabowo-Gibran menang dan Prabowo menjadi Presiden RI periode 2024—2029. Sejauh ini, Prabowo-Gibran memperoleh 56,89% suara, sedangkan pasangan Anies-Cak Imin meraih 25,27% suara, lalu pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan 17,84% suara.
Eddy mengatakan Prabowo akan mengikuti jejak Presiden Jokowi yang sukses membentuk koalisi partai politik terbesar di parlemen.
Baca Juga
“Membentuk koalisi besar merypkan formula untuk membangun pemerintahan yang stabil kedepannya. Apalagi, Prabowo telah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Kita akan melihat sebuah koalisi yang kuat di parlemen dan koalisi tersebut kemungkinan besar akan memiliki mayoritas di parlemen. Prabowo adalah orang yang sangat inklusif,” katanya dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/2/2024).
Seperti diketahui, koalisi partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran saat ini, yatu Partai Gerindra, Parti Golkar, PAN, PSI, dan Partai Demokrat.
Sementara itu, PDIP sebagai parti terbesar di DPR berkoalisi dengan PPP, Parti Hanura, dan Partai Perindo untuk mengusung pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Terakhir, Partai Nasdem, PKB, dan PKS berada di belakang pasangan Anies-Muhaimin Iskandar.
Jika Prabowo ingin membentuk koalisi gemuk seperti pemerintahan Jokowi, maka dia harus menggandeng PDIP, PKB, PKS, dan Partai Nasdem untuk bergabung dengan kubu pemerintahan Prabowo-Gibran.
Edi menegaskan untuk membantu memuluskan jalan bagi reformasi Prabowo, Prabowo akan berusaha membangun koalisi yang kuat di parlemen, mengundang partai-partai lain seperti PDIP yang merupakan partai terdepan.
“Bukan tidak mungkin [Prabowo] mengajak calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, untuk bergabung dengan pemerintahan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Prabowo akhirnya resmi bergabung ke kubu Jokowi usai Piliers 2029. Usai menjadi rival politik selama 10 tahin, Prabowo akhirnya menerima pinangan Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan.
"Beliau melihat bahwa hal tersebut merupakan formula yang berhasil untuk membangun pemerintahan yang stabil di masa mendatang," ujar Eddy Soeparno.