Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Cartenz Pastikan KKB Tak Ganggu Pencoblosan di TPS Papua

Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan pencoblosan di wilayah Papua pada Pemilu 2024 tidak diganggu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kolase Calon Presiden saat menggunakan surat suara pada Pemilu 2024
Kolase Calon Presiden saat menggunakan surat suara pada Pemilu 2024

Bisnis.com, JAKARTA - Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan pencoblosan di wilayah Papua pada Pemilu 2024 tidak diganggu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Politik (KKP).

Kepala operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani menuturkan sejauh ini distribusi hingga pelaksanaan Pemilu di sembilan daerah operasi yang disorot pihaknya berjalan dengan lancar.

"Tidak ada gangguan dari KKB maupun KKP sehingga secara umum sampai hari ini situasi masih dapat kami kendalikan" ujar Faizal dalam keterangannya, Kamis (15/2/2024).

Sembilan daerah itu meliputi tiga provinsi yang di antaranya Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan provinsi Papua Tengah yang terdiri dari Kabupaten Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Mimika, Jayawijaya dan Jayapura.

Sementara itu, Kahumas Operasi Damai Cartenz, Bayu Suseno menegaskan pihaknya bakal terus menyiagakan dan terus mengamankan pesta demokrasi rakyat lima tahunan tersebut.

 "Sampai dengan hari ini tetap menyiagakan personel kami untuk memperkuat rekan-rekan yang tergabung dalam Operasi Mantap Brata agar situasi Kamtibmas di Papua dapat aman dan terkendali" pungkasnya.

Sebagai informasi, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa sebanyak 1.297 tempat pemungutan suara atau TPS di wilayah Papua belum melaksanakan pencoblosan pada Pemilu 2024.

Pasalnya, selain persoalan distribusi logistik yang perlu melintasi medan pegunungan, polemik konflik sosial juga menjadi faktor penghambat pelaksanaan di TPS Papua.

“Sistem noken ini kental dengan kerawanan [konflik sosial]. Seperti di Puncak Jaya, ada tarik ulur perebutan suara massa sehingga [pencoblosan] tidak bisa dilaksanakan,” kata Mathius.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper