Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menyoroti proses lelang sembilan Blok Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Mineral Logam Batu Bara yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.
Untuk diketahui, Menteri ESDM Arifin Tasrif belum lama ini menetapkan pemenangan lelang sejumlah Blok WIUP yang merupakan hasil putaran lelang dua gelombang tahun lalu. Komoditas yang tercakup dalam WIUP itu meliputi emas, batu dara dan nikel.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan bahwa lembaganya berharap proses yang dilakukan oleh ESDM dilakukan dengan jelas (clear) dan sesuai mekanisme.
"Dan tidak terjadi praktik-praktik korupsi yang justru merugikan negara maupun para investor," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/2/2024).
Ali menyampaikan bahwa perizinan pada sektor tambang menjadi salah satu yang memiliki tingkat risiko tinggi terjadinya modus tindak pidana korupsi.
Teranyar, KPK sedang mengembangkan penyidikan terkait dengan perizinan tambang di wilayah Maluku Utara, yang bermula dari kegiatan tangkap tangan pada akhir 2023. Tersangka dari kasus tersebut yakni Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba atau AGK.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis.com, penyidik telah memanggil sejumlah saksi terkait dan didalami keterangannya mengenai dugaan obral izin tambang oleh AGK.
Saat ini, terang Ali, KPK terus mendalami adanya dugaan suap terkait dengan penerbitan izin tambang di Maluku Utara. Salah satunya dengan memanggil saksi swasta hingga penyelenggara negara.
Juru bicara KPK itu mengingatkan bahwa risiko korupsi pada sektor pertambangan tinggi. Lembaga antirasuah bahkan menjadikannya salah satu dari lima fokus area pemberantasan korupsi, yang mencakup sektor politik, hukum, bisnis, pelayanan publik, dan sumber daya alam.
Oleh sebab itu, KPK turut melakukan pendekatan beragam di antaranya melalui kajian sebagai paya pencegahannya. Kajian dimaksud mengidentifikasi dan mengurai titik-titik rawan korupsi pada sektor sumber daya alam (SDA), lalu memberikan rekomendasi perbaikannya kepada para pemangku kepentingan terkait.
"Terlebih, modus korupsi pada sektor SDA tidak hanya dapat merugikan keuangan negara, kehidupan sosial masyarakat di sekitar lokasi tambang, juga dampak jangka panjangnya adalah kerusakan lingkungan," tutup Ali.
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, penyidik KPK telah melayangkan panggilan terhadap lima pengusaha tambang yang beroperasi di Maluku Utara. Salah satunya yakni Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel Roy Arman Arfandy dalam pemeriksaan kasus AGK.
Selain Roy Arman, KPK turut memanggil Direktur Utama PT Adidaya Tangguh Eddy Sanusi, Direktur PT Smart Marsindo Shanty Alda Nathalia, Direktur Utama PT Nusa Halmahera Mineral Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert dan Direktur Halmahera Sukses Mineral Ade Wirawan Lohisto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, NCKL dan empat perusahaan dimaksud bergerak di bidang tambang nikel hingga emas di Maluku Utara.
ESDM UMUMKAN PEMENANG LELANG
Menteri ESDM Arifin Tasrif resmi menetapkan pemenang lelang sembilan Blok WIUP Mineral Logam dan Batu Bara hasil putaran lelang dua gelombang tahun lalu.
Ketetapan pemenang lelang itu diteken Arifin pada Rabu (7/2/2024) pekan lalu. Penunjukan itu merupakan hasil lelang ulang WIUP mineral logam dan batubara Gelombang I Tahun 2023 dan lelang WIUP mineral logam dan batubara Gelombang II Tahun 2023, yang dilaksanakan berdasarkan Pengumuman Nomor 10.PM/MB.03/DJB.P/2023 tanggal 13 November 2023.
Pelaksanaan Lelang WIUP ini diikuti oleh total 130 peserta yang menyampaikan dokumen persyaratan lelang terhadap 19 blok WIUP yang dilelang.
"Hasilnya sembilan blok telah ditunjuk pemenang lelang. Lelang terhadap sepuluh blok WIUP dinyatakan gagal karena beberapa permasalahan, seperti tidak ada atau hanya ada satu peserta yang lolos tahap prakualifikasi dan/atau permasalahan lainnya," kata Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi lewat siaran pers, Selasa (13/2/2024).
Berikut nama-nama blok dan nama pemenangnya:
- 1. Brang Rea (Emas) di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB): PT Tambang Sukses Sakti;
- 2. Semidang Lagan (Batu bara) di Bengkulu Tengah, Bengkulu : PT Kharisma Raflesia Utama;
- 3. Nibung (Batu bara) di Musi Rawas Utara dan Musi Banyuasin, Sumatra Selatan : PT Mustika Energi Lestari;
- 4. Marimoi I (Nikel) di Halmahera Timur, Maluku Utara : PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM);
- 5. Gunung Botak (Emas) di Buru, Maluku : PT Merdeka Tambang Jaya;
- 6. Kaf (Nikel) di Halmahera Tengah, Maluku Utara : PT Mineral Jaya Molagina;
- 7. Merapi Barat (Batu bara) di Lahat dan Muara Enim, Sumatra Selatan : PT Merapi Energy Coal;
- 8. Foli (Nikel) di Halmahera Timur, Maluku Utara : PT Wasile Jaya Lestari;
- 9. Lililef Sawai (Nikel) di Halmahera Tengah, Maluku Utara : PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.