Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Henry Yosodiningrat Klarifikasi ke Mabes Polri Soal Isu "Kapolri Tak Netral"

Henry Yosodiningrat mengklarifikasi langsung ke kantor Kabaharkam Mabes Polri terkait isu Kapolri tak netral.
Henry Yosodiningrat. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @henryyosodiningrat
Henry Yosodiningrat. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @henryyosodiningrat

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Henry Yosodiningrat mengklarifikasi langsung ke kantor Kabaharkam Mabes Polri terkait isu Kapolri tak netral.

Dia menyampaikan mendapatkan informasi soal arahan Kapolri ke Dirbinmas merupakan informasi yang tidak benar usai bertemu dengan Kabaharkam Komjen Pol M Fadil Imran.

"Saya sengaja datang kemari untuk meminta klarifikasi terkait dengan statement atau kegiatan pada waktu tanggal 9 lah [soal perintah khusus dari Kapolri kepada dirbinmas di seluruh Polda]," ujar Henry di Kantor Baharkam, Senin (12/2/2024).

Awalnya, Henry menyebut telah dihubungi oleh beberapa Kapolda yang menyatakan informasi yang diterimanya tidak benar. Namun demikian, Politikus PDI Perjuangan itu mengaku tidak mempercayai informasi dari Kapolda tersebut.

Namun, usut punya usut, dia baru mengetahui bahwa Dirbinmas berada dibawah Kabaharkam yang kebetulan dikepalai oleh kenalannya, yakni Fadil Imran yang saat ini berpangkat Jenderal Bintang Tiga Polri.

"Nah, sehingga demikian saya perlu ketemu untuk menanyakan langsung gitu ya, kemudian tadi juga dijelaskan bahwa apa yang beliau sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya gitu ya. Benar adanya dalam arti tidak pernah ada arahan dari kapolri, itu saja," tegasnya.

Di sisi lain, Fadil menyampaikan dengan berkaca dalam kasus ini bahwa masyarakat diimbau jangan langsung percaya mengenai informasi yang belum tentu kebenarannya. Apalagi, menjelang Pemilu 2024.

"Saya kira itu lebih penting daripada isu-isu lain. Dengan klarifikasi dari beliau saya harap informasi yang beredar di masyarakat itu bisa segera dan masyarakat jadi tahu dan bisa memahami, kita luruskan semua," pungkas Fadil.

Sebagai informasi, dalam video yang beredar Henry menuturkan bahwa Kapolri telah memerintahkan Dirbinmas mengerahkan DAI Kamtibmas untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai pemenangan Paslon 02.

Pasalnya, sistem door to door dari bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi. Kapolri juga dituding Henry untuk menggalang dana dari Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang merupakan kolega Direktorat Binmas wilayah masing-masing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper