Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menyayangkan penangguhan dukungan keuangan dari beberapa negara untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Asean Ministerial Meeting (Asean) yang digelar di Luang Prabang, Laos, pada Senin (29/1/2024).
"Indonesia menyayangkan ditangguhkannya dukungan keuangan kepada UNRWA oleh beberapa negara donor, disaat para pengungsi Palestina sangat memerlukan bantuan," katanya, saat Press Briefing, Senin (29/1/2024).
Beberapa negara menangguhkan bantuan dana ke UNRWA lantaran diduga terdapat pegawai yang terlibat dalam jaringan Hamas yang menyerang Israel.
Negara-negara yang memutus bantuan ke PBB itu antara lain, Prancis, Jerman, Belanda, Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Italia.
Retno menekankan bahwa investigasi yang terbuka, transparan serta kredibel terhadap tuduhan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dengan Hamas perlu dilakukan.
Baca Juga
Selain itu, penundaan dukungan keuangan terhadap UNRWA itu juga dianggap sebagai “collective punishment" ke pengungsi Palestina.
Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak beberapa negara itu untuk mempertimbangkan kembali keputusan penghentian bantuan keuangan ke UNRWA tersebut, pada Minggu (28/1/2024).
PBB berjanji bahwa setiap staf yang terbukti terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel akan dihukum dan memperingatkan bantuan untuk 2 juta warga di Gaza Palestina kini dipertaruhkan.
Sejauh ini, pendonor utama AS dan Jerman, telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA setelah adanya tuduhan dari Israel bahwa belasan dari 13.000 stafnya di Gaza terlibat dalam serangan ke Israel, pada 7 Oktober lalu.