Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Alasan China dan India Mampu Saingi Negara Maju

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin (15/1/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa kunci Indonesia untuk mewujudkan visi sebagai maju berasal dari kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal ini disampaikannya secara resmi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia yang diselenggarakan di Graha Unesa Kampus II, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (15/1/2024).

Orang nomor satu di Indonesia itu pun mencontohkan bahwa banyak universitas-universitas besar seperti perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS) dihuni oleh mayoritas mahasiswa yang berasal dari China.

"Saya masuk dan saya lihat, apa yang ada di pikiran saya, betul-betul saya kaget. Karena yang saya lihat, lebih dari separuh mahasiswanya itu dari Tiongkok dari China. Saya kemudian berpikir, inilah yang menyebabkan yang namanya China, Tiongkok, itu melompat maju 20 tahun terakhir ini. Dan melampaui negara-negara yang sudah maju," tuturnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Sayangnya, Presiden Ke-7 RI itu mengaku bahwa dirinya justru mendapati sedikit mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi tujuan kunjungannya saat itu.

Penyebabnya, setelah China justru negara kedua yang menjadi mayoritas di Stanford University dan Georgetown University tersebut adalah India.

“Saya cari lagi, mahasiswa dari Indonesia, ada ndak, ada ndak, ternyata ada. Lima. Sangat kecil sekali," katanya.

Oleh sebab itu, Kepala Negara pun menekankan bahwa persiapan SDM unggul seperti dari pendidikan tinggi penting untuk mendukung Indonesia menjadi negara yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA).

Apalagi, dalam kunjungannya ke Negeri paman Sam itu, Jokowi sempat diajak melihat fakultas jurusan robotik dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Yang saya lihat sama, lebih dari separuh mahasiswa yang ada di situ itu dari Tiongkok, RRT. Artinya, mereka belajar AI, mereka belajar robotik, robotik untuk laut dalam, robotik untuk agri, robotik untuk medic, untuk manufacturing, semuanya di situ mereka belajar," tuturnya.

Menurutnya, kemampuan SDM tersebut yang harus segera dipersiapkan oleh Negara. Mengingat dalam kurun 5—10 tahun yang akan datang, kata Jokowi Indonesia akan menerima bonus demografi.

Dia meyakini bahwa SDM unggul akan menjadi kunci sehingga dalam realisasinya harus betul-betul dipersiapkan secara riil dan konkret.

“Dan kita tahu, sumber daya alam kita memang melimpah. Tapi itu tidak cukup untuk kita menjadi negara maju,” ucapnya.

Sayangnya, Presiden asal Surakarta itu menyoroti peringkat kampus-kampus di Indonesia yang belum mampu menembus top 100 dunia. Untuk itu, dia meminta agar peringkat perguruan tinggi dalam negeri di tataran kampus-kampus dunia terus ditingkatkan.

Dia meminta agar peringkat perguruan tinggi terbaik Indonesia harus terus diperbaiki berdasarkan US World yang ada setiap tahun agar SDM Tanah Air dapat terus bersaing di tingkat global.

"Saya lihat yang rankingnya 200 ke atas masih kecil sekali. Enggak usah saya sebut karena kecil sekali. Dan nilainya masih di atas 100. [Perguruan tinggi dalam negeri] yang masuk top 100 atau top 50 belum ada," imbuhnya.

Dia mengamini bahwa kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang diperhatikan oleh para rektor dan civitas akademika perguruan tinggi. Meski begitu, Jokowi mengakui bahwa ada banyak kendala yang dihadapi. Antara lain soal anggaran yang kurang.

"Tadi sudah saya catat. Nanti langsung akan kami bicarakan," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper