Bisnis.com, JAKARTA - Mengangkat UMKM nasional ke level global merupakan salah satu keseriusan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam mendorong UMKM naik kelas. Selain itu, pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 itu telah menyiapkan sejumlah strategi.
Ganjar menegaskan, pelaku UMKM harus mendapatkan perhatian pemerintah. Dengan demikian, mereka dapat menghasilkan produk berkualitas, menguasai pasar dalam negeri dan menembus pasar dunia.
Langkah pertama, yang bakal dilakukan Ganjar-Mahfud, yakni memastikan pelaku UMKM benar-benar mengetahui produknya. Pelaku UMKM harus menguasai hal yang sedang mereka kerjakan alias memiliki product knowledge.
"Ketika dia tahu maka assesment dilakukan oleh pemerintah. Di situ lah nanti dia akan perlu pelatihan, fasilitas, macam-macam," ujar Ganjar, dalam dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kamis (11/1).
Langkah kedua, memberikan akses modal kepada pelaku UMKM. Menurut Ganjar, para pelaku UMKM harus dibantu dan difasilitasi mendapatkan modal dengan mudah dan berbunga rendah.
Ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar menginisiasi KUR dengan bunga 7 persen lewat Bank Jateng. Langkah tersebut dia ambil setelah mendengarkan berbagai keluhan dari pelaku UMKM.
"Itu berdebat lama sekali. Akhirnya kita bisa. Bapak mau ekstrem, (suku bunga) 6 persen. Kalau agak moderat, (suku bunga) 7 persen. Oke 7 persen laksanakan besok. Kita bikin semacam KUR buat kita sendiri, 7 persen. Itulah yang menginspirasi KUR Nasional dari 12 persen turun ke 9 persen," ungkap dia.
"Pas diumumkan 9 persen, Pak presiden mengumumkan, saya bisiki, 'Pak, saya sudah punya 7 persen'. Akhirnya turun ke 7 persen turun ke 6 persen," imbuh dia.
Langkah ketiga, yakni melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM. Tujuannya, agar pelaku UMKM Indonesia dapat naik kelas.
Setelah pelaku UMKM naik kelas, tugas pemerintah belum selesai. Ganjar-Mahfud akan berusaha mendorong agar para pelaku UMKM dapat menembus pasar global. Menurut Ganjar, pada tahap ini, para Duta Besar memainkan peran penting.
"Duta besar saya kira mereka menjadi pemasar, fasilitator, juga menjadi orang-orang yang nantinya betul-betul duta kita untuk bicara ekonomi," tandas dia.
