Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor 2, Prabowo Subianto bertarung dengan jagoan yang diusung pada pemilihan gubernur alias Pilgub DKI Jakarta. Episode itu terjadi dalam kontestasi Pemilihan Presiden alias Pilpres 2014 dan Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2014 lalu, Prabowo bertarung dengan Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi bukan nama baru bagi Prabowo. Partai Prabowo, Gerindra, pada 2012 lalu berkoalisi dengan PDIP mengusung Jokowi sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.
Alhasil, Jokowi menang. Pria yang kelak menjadi presiden dua periode itu berhasil menumbangkan calon petahana Fauzi Bowo. Jokowi bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berhak memimpin Jakarta 2012-2017.
Namun demikian, hubungan Prabowo-Jokowi yang semula sekutu berubah menjadi sekutu, ketika mantan Wali Kota Solo itu maju sebagai calon presiden. PDIP tampil sebagai partai pengusung utamanya. Di lain pihak, Prabowo diusung oleh koalisi besar. Keduanya bertarung dalam kontestasi Pilpres 2014.
Pilpres 2014 pun berjalan sesuai rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jokowi yang berpasangan dengan politikus senior, Jusuf Kalla, tampil sebagai pemenang.
Jokowi-JK berhasil memperoleh suara sebanyak 53,15%, sedangkan Prabowo-Hatta hanya memperoleh 46,85%. Prabowo harus mengakui kekalahan dari orang yang pernah diusung dalam pemilihan kepala daerah.
Baca Juga
Mirip Tapi Tak Sama
Seakan de javu, pada tahun 2024 Prabowo kembali masuk ring pertarungan Pilpres bersamabdengan orang yang pernah diusung pada Pilkada Jakarta tahun 2017, yaitu Anies Rasyid Baswedan atau Anies Baswedan.
Pada Pilkada DKI 2017, Anies diusung Gerindra bersama dengan Partai Keadilan Sosial atau PKS.
Anies yang bukan dari partai politik dipasangkan dengan seorang pengusaha sekaligus politikus yaitu Sandiaga Salahudin Uno. Lawan mereka adalah pasangan petahana Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Anies dan Sandi berhasil menang dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
Anies pun menjalankan tugasnya di Jakarta sampai tuntas hingga akhir masa periodenya atau tahun 2022. Setelahnya, Anies yang sedang tidak menjabat langsung dipinang oleh NasDem untuk diusung menjadi Capres untuk Pilpres 2024.
Pengusungan Anies ini pun dibarengi dengan bergabungnya PKS kedalam koalisi bersama dengan NasDem untuk Pilpres 2024.
Pada kontestasi lima tahunan ini, Anies kemudian dipasangkan bersama dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan membuat Partai Keadilan Bangsa (PKB) bergabung dalam koalisi yang dinamakan koalisi perubahan.
Majunya Anies di Pilpres 2024 seakan membuka ingatan lama Prabowo ketika harus bertempur dengan mantan orang yang diusung sebagai Cagub DKI Jakarta pada 2014 yaitu Jokowi.