Bisnis.com, JAKARTA -- Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang paling strategis dalam setiap kontestasi politik. Selain karena letaknya dekat dengan Jakarta, populasi pemilih Jawa Barat juga paling besar di Indonesia.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukan bahwa daftar pemilih tetap atau DPT di Jawa Barat mencapai 35,7 juta atau 17,4 persen dari total DPT nasional sebanyak 204,8, juta.
Adapun jika mengacu data Pemilu 2019 lalu, Jawa Barat merupakan basis pemilih Prabowo Subianto. Prabowo menang sebanyak 59,3 persen dari Joko Widodo (Jokowi) yang hanya memperoleh suara sebanyak 40,7 persen.
Selain itu, partai milik Prabowo, Gerindra juga menjadi juara di Jawa Barat pada Pemilu 2029 lalu. Gerindra memperoleh suara sebanyak 17,65 persen, diikuti PDIP 14,3 persen, PKS 13,35 persen, dan Golkar di angka 13,26 persen.
Basis pemilu 2019 ini menjadi cerminan tentang potensi pertarungan politik di tatar Sunda yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.
Kendati demikian, jika melihat konstelasi politik saat ini, tren kemenangan Prabowo di wilayah Jabar juga diprediksi bakal terulang pada Pilpres 2024. Hampir mayoritas lembaga survei mempublikasikan bahwa, Prabowo dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka menjadi capres dan cawapres dengan elektabilitas paling tinggi.
Baca Juga
Versi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), dalam publikasi terbarunya, mengungkap bahwa elektabiltas Prabowo-Gibran mencapai 50,9 persen. Meski agak sedikit rendah dengan capaian Pemilu 2019 lalu, namun potensi peningkatan elektabiltas masih terbuka lebar karena masa kampanye yang menyisakan waktu kurang dari 1,5 bulan.
Sementara paslon lainnya berada jauh di bawah Prabowo-Gibran. Paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang didukung oleh PKB, NasDem dan PKS. PKS adalah salah satu partai besar di Jawa Barat, elektabilitasnya berada di angka 32,2 persen. Sedangkan Ganjar-Mahfud, hanya 11,3 persen.
Adapun versi Litbang Kompas juga memiliki kecenderungan yang sama. Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jabar versi Litbang Kompas hanya 38 persen pada periode Desember 2023. Angka ini naik jika dibandingkan periode Agustus 2023 yang hanya 35,4 persen.
Anies-Cak Imin elektabilitasnya di Jawa Barat sebesar 27,3 persen atau tidak banyak berubah dari periode sebelumnya yang di angka 27,2 persen. Sementara itu, Ganjar Pranowo-Mahfud mencatatkan elektabilitas yang terendah.
Di Jawa Barat, Ganjar Mahfud versi Litbang Kompas Desember 2023, elektabilitasnya hanya tersisa 8,3 persen. Padahal pada periode Agustus 2023, elektabiltas Ganjar masih di angka 26 persen.
Hasil berbeda dipaparkan oleh Indikator Politik. Versi Indikator, elektabiltas Prabowo-Gibran mencapai 58 persen. Sedangkan AMIN dan Ganjar Mahfud masing-masing hanya 18,3 persen dan 15,4 persen.