Komitmen Ganjar-Mahfud Berantas Korupsi untuk Pacu Pertumbuhan

Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengusung Misi 8 Gerak Cepat untuk menjadikan Visi Menuju Indonesia Unggul
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo – Mahfud MD mengusung Misi 8 Gerak Cepat untuk menjadikan Visi Menuju Indonesia Unggul. Pemberantasan korupsi menjadi salah satu fondasi untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Dalam penjelasan visi misinya, pasangan calon dengan nomor urut 3 ini menyatakan korupsi bukan hanya mengurangi dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ganjar sendiri mengatakan bahwa kerugian negara yang diakibatkan oleh korupsi dalam 10 tahun terakhir mencapai kisaran Rp230 triliun.

"Data ICW menunjukkan sekitar Rp 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara itu terjadi," ujarnya di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.

Sepanjang 2013-2022, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat kerugian negara akibat korupsi mencapai sekitar Rp232 triliun. Dari jumlah tersebut nilai kerugian negara akibat kasus korupsi paling besar terjadi sepanjang 2021 yang mencapai Rp62,9 triliun.

Sebelumnya pada 2020, kerugian negara akibat korupsi juga tercatat tinggi yakni Rp56,7 triliun. Pada 2022, nilai kerugian negara akibat kasus korupsi yang dilaporkan ICW mencapai Rp48,7 triliun.

Mahfud MD juga mengatakan bahwa korupsi menjadi penghambat Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 7%. Oleh karena itu, dia meyakini bahwa pemberantasan korupsi menjadi jalan Indonesia mencapai level pertumbuhan tersebut.

Pernyataan Mahfud bahwa korupsi menghambat pertumbuhan ini juga sejalan dengan data World Economic Forum (WEF) yang menyatakan korupsi merupakan salah satu hambatan utama dalam investasi.

Dalam Global Competitiveness Report 2018, WEF mencatat bahwa korupsi menempati urutan pertama dari 16 variabel penghambat investasi, selain regulasi, pajak, inefisiensi birokrasi, dan lainnya.

Pandangan Mahfud terhadap korupsi ini sejalan dengan teori ”sand the wheel hypothesis” bahwa korupsi menghambat pertumbuhan. Teori ini merupakan lawan dari ”grease the wheel hypothesis” yang berpendapat bahwa korupsi menjadi ’oli’ pertumbuhan.

Oleh karena itu, Ganjar-Mahfud MD berkomitmen untuk berfokus kepada upaya pemberantasan korupsi jika memenangkan Pilpres 2024, salah satunya dengan memperkuat KPK.

"Kalau memang Ganjar-Mahfud menang, KPK akan kita perkuat kembali sebagai lembaga yang dulu pernah kita ciptakan dengan susah payah dan pernah menorehkan prestasi yang sangat bagus. Tetapi supaya jangan berlebihan juga kita beri rambu-rambu sampai batas-batas yang dibenarkan oleh moral dan hukum," kata Mahfud.

Paslon Ganjar-Mahfud MD juga menargetkan peningkatan Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia menjadi sekitar 50 pada tahun 2029, didukung oleh pelaksanaan Satu Data Indonesia.

Seperti diketahui, CPI Indonesia yang dirilis oleh Transparency International Indonesia (TII) pada awal Januari 2023 tercatat berada di skor 34 pada 2022. Indeks ini turun 4 poin dari posisi 38 pada tahun sebelumnya.

Mahfud mengatakan para pelaku ekonomi juga mendorong untuk memberantas korupsi agar tercipta keadilan seperti yang dicita-citakan dalam konstitusi.

"Kita harus lawan korupsi. Dalam bahasa anak muda, 'Hai koruptor, kutabrak kau. Hei Wir, mundur kau, Wir. Anda korupsi, saya tabrak," pungkas Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper