Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Jepang telah menghasilkan dua dokumen, pada Minggu (17/12/2023).
Dia menjelaskan dokumen pertama, Joint Vision Statement. Ini merupakan visi jangka panjang Asean-Jepang sebagai trusted partners, dengan berbasis pada tiga pilar utama.
"Pilar pertama, Heart to Heart Partners Across Generations, didalamnya mencakup kerja sama antara lain pertukaran pemuda, budaya, olahraga, sains dan teknologi, serta dukungan terhadap Sekretariat Asean," katanya, saat Press Briefing, pada Minggu (17/12/2023) malam.
Pilar kedua, Partners for Co-Creation of Economy and Society. Di pilar ini, kerja sama yang akan dilakukan antara lain di bidang ekonomi, lingkungan, manajemen kebencanaan, dan ketahanan pangan, serta transisi energi.
Pilar ketiga, Partners for Peace and Stability. Kerja sama ini diarahkan untuk menjaga stabilitas keamanan, termasuk keamanan maritim, dan kemudian yang menjadi salah satu prioritas adalah juga Women and Peace and Security serta non-proliferasi nuklir.
Sementara itu, dokumen yang kedua yaitu, implementasi Plan of the Joint Vision Statement. Dokumen ini memuat 130 kerja sama dari tiga pilar utama di Joint Vision Statement.
Baca Juga
"Jadi intinya ini adalah menerjemahkan atau upaya untuk melaksanakan dari visi yang sudah disampaikan di dokumen yang pertama," ujarnya.
Dia menekankan bahwa kedua dokumen tersebut akan menjadi acuan kemitraan Asean-Jepang yang berorientasi ke masa depan.
Retno menjelaskan bahwa beberapa kerja sama prioritas yang menjadi kepentingan Indonesia, turut terefleksi di dalam outcome documents.
"Penguatan konektivitas melalui investasi infrastruktur, percepatan transisi energi dengan penyediaan affordable funding untuk mencapai net zero emission, kemudian dukungan pengembangan ekosistem baterai EV di Kawasan untuk memperkuat rantai pasok global," ucapnya.
Juga dukungan bagi pengembangan UMKM, serta operasionalisasi Asean Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases di Indonesia.
Seperti diketahui, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang akan berlangsung pada 16-18 Desember 2023.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Jepang dalam kunjungannya itu, pada 17 Desember 2023.
"KTT Asean-Jepang pada tanggal 17 Desember diselenggarakan dalam 50 tahun kemitraan Asean Jepang. Presiden RI akan menjadi Co-chair bersama dengan Perdana Menteri Jepang," ujarnya.