Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) KJoalisi perubahan, Anies Baswedan berjanji akan melakukan harmonisasi antara pemerintah lewat BUMN dan swasta jika terpilih jadi Presiden 2024.
Anies mengatakan bahwa harmonisasi dilakukan karena saat ini diperlukan peningkatkan ruang fiskal terkait rasio pendapatan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Diketahui bahwa rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dalam arti sempit sebesar 10,39% pada 2022.
“Satu, adalah harmonisasi peran pemerintah dan swasta ini harus kolaboratif jadi tidak semua bertumpu pada APBN,” kata Anies dalam acara “Dialog Capres Bersama Apindo” di Menara Bank Mega, Senin (11/12/2023).
Dengan membawa harmonisasi ini, Anies melihat bahwa pihak swasta juga memegang peran untuk meningkatkan pendapatan negara lewat pembangunan yang mereka lalukan.
Maka dari itu, Pemerintah seharusnya tidak menutup ruang bagi pihak swasta untuk membangun Indonesia.
Baca Juga
“Kami memang berpandangan bahwa BUMN tidak boleh justru yang menjadi mematikan swasta, karena BUMN justru harus memberi ruang kepda swasta,” ujarnya.
Anies mengatakan bahwa pemerintah memiliki dua tangan, yaitu birokrasi dan korporasi. Masing-masing tangan memiliki tugas untuk memalukan fungsi pembangunan yang sesuai dengan tugas mereka.
Namun, Anies melihat bahwa terdapat potensi konflik kepentingan karena adanya kekuatan negara yang berwenang menciptakan regulasi.
Dirinya pun menuturkan bahwa BUMN seharusnya lebih berfokus menyukseskan tujuan pembangunan atau development goals negara daripada berfokus mencari keuntungan.
“Jadi itu harus diluruskan, justru dengan begitu maka BUMN akan konsentrasi pada yang sifatnya development,” tuturnya.