Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bengkulu Malam Hari ini (2/12)

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61 Lintang Selatan dan 101,92 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara.
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi. BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bengkulu Malam Hari ini (2/12)/Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi. BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bengkulu Malam Hari ini (2/12)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan deformasi batuan dalam slab Lempeng (intraslab) Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera memicu gempa M5,0 di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara, Bengkulu.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabtu.

Ia mengemukakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61 Lintang Selatan dan 101,92 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara pada kedalaman 107 km.

Ia menambahkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 20.42.04 WIB ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.

"Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," paparnya.

Ia mengemukakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas II-III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Gempa juga dirasakan di daerah Mukomuko dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono menyampaikan hingga pukul 20.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper