Bisnis.com, SOLO - Israel dikabarkan telah membidik target baru setelah berhasil membuat kerusuhan di Gaza. Target yang dimaksud jelas adalah sekutu Gaza dan Palestina.
Hal tersebut disampaikan langsung mantan komandan Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaee, yang memperingatkan bahwa dalam beberapa hari mendatang, dunia akan melihat front-front lain bergabung dalam konflik di Gaza.
Karena banyak organisasi dan front yang akan bergabung dengan Palestina, maka mereka juga berpotensi menjadi target baru Israel.
Rezaee mengatakan kepada outlet berita Lebanon Al-Mayadeen, yang berafiliasi dengan Hizbullah, bahwa jika tekanan terhadap penduduk Gaza terus berlanjut, maka perang akan mendapat dukungan yang lebih besar.
Selama ini Hamas memang tidak sendirian karena mereka mendapat dukungan dari pasukan perlawanan di Lebanon, Irak dan Yaman.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen, Rezaee berpendapat bahwa perang di Gaza adalah perang untuk menguasai wilayah.
Baca Juga
Perang ini, menurutnya, juga akan menentukan nasib Israel dan nasib poros perlawanan, yang akan memainkan peran lebih besar dalam konflik tersebut di masa depan.
Dukungan untuk Palestina
Iran memang lama mendukung Palestina, bahkan saat Hamas menyerang Israel dan menyebabkan ratusan orang meninggal beberapa waktu lalu mereka menjadi orang pertama yang "bertepuk tangan."
Iran bahkan memeringatkan Israel agar tak macam-macam karena mereka memiliki Pasukan Hizbullah yang saat ini sudah bersiap di Lebanon.
Sementara dukungan Yaman diperlihatkan baru-baru ini. Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengatakan mereka telah menyita sebuah kapal kargo Israel di Laut Merah.
Mereka mengatakan kapal itu kemudian dibawa ke pelabuhan di Yaman.
Meski Israel mengatakan itu bukan kapal mereka, namun Houthi mengancam akan membajak kapal Israel yang berada dalam jangkauan mereka atas perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.