Bisnis.com, JAKARTA – Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara mengenai anggapan publik soal kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak di Solo belasan tahun yang lalu.
Seperti diketahui, Jenderal Agus saat ini menjadi calon Panglima TNI tunggal yang diajukan oleh Presiden Jokowi. Komisi I DPR pun telah menyetujui pengangkatannya sebagai Panglima TNI melalui rapat, Senin (13/11/2023), menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.
Jauh sebelum menduduki posisinya saat ini yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Agus merupakan Komandan Kodim (Kodim) Surakarta pada 2009-2011. Pada saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
"Saya tuh tidak hanya di Solo. Kebetulan pas saya di Solo, ketemh dengan Pak Jokowi," katanya usai menghadiri rapat Komisi I DPR yang menyetujui pengangkatannya sebagai Panglima TNI, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Dalam perjalanannya, Agus juga mengatakan dekat dengan berbagai pejabat atau kepala daerah di tempat penugasannya. Misalnya, dia menyebut dekat dengan Wakil Wali Kota maupun Wali Kota Palu saat itu, Sigit Purnomo Said atau Pasha 'Ungu', saat menjadi Komandan Korem (Danrem) Tadulako.
Dia juga menyebut dekat dengan Wali Kota Bogor Arya Bima Sugiarto saat menjabat sebagai Danrem Surya Kencana, Bogor.
Baca Juga
"Kemudian saya pernah menjadi Pangdam III/Siliwangi dengan Pak Ridwan Kamil dan Pak UU [Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat]. Jadi, bagi saya pada saat menjabat saya selalu melaksanakan tugas bareng-bareng dalam Forkopimda itu," tuturnya.
Adapun seluruh fraksi di Komisi I DPR menyetujui pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto untuk menjadi Calon Panglima TNI selanjutnya.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan bahwa pada pembahasan tertutup Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) hari ini, Senin (13/11/2023), sembilan fraksi telah menyetujui Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI. Tidak hanya itu, sembilan fraksi juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Laksamana Yudo Margono dari Panglima TNI.
"Memberikan persetujuan terhadap calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI. Tidak ada catatan yang mengiringi hanya harapan," ujar Meutya usai pembahasan tertutup di Gedung DPR siang ini, Senin (13/11/2023).
Politisi Golkar itu juga menitipkan pesan Komisi I DPR kepada TNI agar bersikap profesional, menjaga netralitas, dan memerhatikan kesejahteraan prajurit.
"Berikutnya Komisi I akan bersurat kepada pimpinan DPR RI untuk kemudian dapat disahkan di rapat paripurna dan menunggu jadwal pelantikan oleh Presiden. Insya Allah lancar," lanjutnya.