Bisnis.com, JAKARTA - Partai Nasdem mengatakan bahwa duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar membutuhkan sekitar 80 juta suara agar memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran.
Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan bahwa partainya dan koalisi akan bersungguh-sungguh memenangkan Anies-Muhaimin (Cak Imin). Hal tersebut sempat dibicarakan saat menerima kunjungan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh ormas Islam.
Kendati tak ada pernyataan definitif atas dukungan Din dan tokoh-tokoh lain kepada Anies-Cak Imin, Gus Choi mengklaim bahwa mereka akan ber-ijtihad apabila pilihan terbaik yakni memberikan dukungan kepada bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) itu.
Apabila hasil ijtihad berhasil membuat Din Syamsuddin dan para tokoh ormas mendukung Anies, maka setelah itu yang dilakukan adalah jihad untuk memenangkan pasangan bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu.
"Ijtihad itu memilih yakin bahwa ini yang terbaik, kemudian jihad itu artinya bersungguh-sungguh memenangkan Anies. Mereka tadi mengatakan untuk menang kita membutuhkan sekitar 80 juta suara, satu putaran," katanya usai pertemuan tersebut di Nasdem Tower, Selasa (6/11/2023).
Adapun jika Pilpres 2024 berlangsung untuk dua putaran, dan Anies-Cak Imin lanjut pada putaran kedua, Gus Choi mengatakan bahwa maka suara yang dibutuhkan yakni 66 hingga 70 juta untuk putaran pertama.
Baca Juga
"Untuk menang dalam putaran kedua ya membutuhkan 80-an juta. Sudah dihitung. Mereka berjuang ke arah sana, dengan kemampuan sendiri, uang sendiri, semua sendiri, tidak bisa mengandalkan uang dari oligarki," ucapnya.
Saat ditanya mengenai keyakinan partainya, anggota DPR itu mengatakan bahwa Ketua Umum Nasdem Surya Paloh meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung untuk dua putaran.
"Kalau menurut keyakinan Pak Surya tidak satu putaran. Bisa dua putaran, tetapi Insya Allah kalau kita masuk ke putaran kedua, kita bisa menang," ujarnya.
Adapun Din Syamsuddin Din mengakui bahwa pertemuannya dengan Surya Paloh hari ini merupakan keinginannya secara individu, begitu pula seperti tokoh ormas Islam lain yang ikut hadir. Dia mengatakan bahwa sebelumnya dan ke depan masih terbuka apabila ada partai politik maupun pasangan capres-cawapres yang ingin bertemu.
"Tetapi tiga partai ini, PKS, PKB dan terakhir sekarang ke Nasdem atas keinginan kami sendiri. Sejumlah ormas Islam masih banyak lagi yang ingin datang tetapi terkendala waktu," tuturnya.