Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang seluruh calon presiden (capres) untuk makan siang di Istana Merdeka, Senin (30/10/2023)
Menurut pantauan Bisnis, ketiga calon presiden (capres) yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo tiba di ruang makan siang Istana Merdeka pada pukul 12.30 WIB.
Keempat tokoh Negara tersebut terlihat mengenakan batik dengan warna dan motif yang berbeda. Kepala Negara yang duduk di pojok sebelah kiri mengenakan batik bernuansa biru putih.
Sementara itu, Prabowo yang berada di sebelah kiri Jokowi mengenakan batik berwarna coklat dan yang ada di kanan Presiden asal Surakarta itu memakai batik berwarna merah.
Selain itu, Anies yang duduk berhadapan dengan Jokowi mengenakan batik coklat hitam.
Terlihat sejumlah menu pun tersaji di atas meja, seperti pastel, udang goreng tepung, bistik sapi, nasi putih, bebek kecap, rolade daging, jus jeruk, lontong, es buah, hingga jus jeruk.
Baca Juga
“Karena di kampungnya pak Prabowo di Banyumas itu makannya gak makan nasi, tetapi pake lontong, ketupat,” ucap Ganjar.
Kemudian, Presiden asal Surakarta itu juga terlihat menawarkan sayur ke piring Anies Baswedan
“Pak anies, ini sayurnya ini. Keliatannya enak,” kata Jokowi.
Anies pun terlihat tersenyum dan mengiyakan tawaran dari Jokowi.
“Iya pak,” ucap Anies.
Sebelumnya, Juru bicara (jubir) Anies Baswedan Surya Tjandra mengamini ada pemanggilan terhadap calon presiden (capres) yang maju dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surya menyampaikan bahwa Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto diundang oleh Presiden Ke-7 RI untuk makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).
“Infonya makan siang saja, kabarnya semua capres [diundang],” katanya kepada wartawan melalui pesan teks.
Dia mengatakan undangan ini hanya ditujukan untuk capres, sedangkan ketiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Gibran Rakabuming Raka tidak termasuk dalam undangan.
Menurutnya, tujuan dari mengundang ketiga capres tersebut adalah pesan dari Kepala Negara agar setiap pemimpin ke depan dapat menjaga kesejukan situasi politik jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024.
“Harapannya mengirimkan pesan kesejukan, persatuan, dan dengan netralitas yang berusaha ditunjukan oleh Presiden, seluruh institusi negara bisa dengan konsisten mengikuti arahan Presiden untuk netral,” pungkas Surya.