Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palagan 'Terakhir' Jenderal Prabowo

Pilpres 2024 akan menjadi laga terakhir bagi Prabowo Subianto jika kalah dalam kontestasi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) tiba untuk mengikuti Rapimnas Partai Gerindra di The Darmawangsa, Jakarta, Senin (23/10/2023). Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra tersebut membahas strategi pemenangan pemilu sekaligus membahas mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo dalam pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) tiba untuk mengikuti Rapimnas Partai Gerindra di The Darmawangsa, Jakarta, Senin (23/10/2023). Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra tersebut membahas strategi pemenangan pemilu sekaligus membahas mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo dalam pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka akan mendaftarkan diri sebagai peserta calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Bagi Gibran ini adalah pengalaman pertamanya maju dalam kontestasi politik tingkat nasional, khususnya Pilpres 2024, kendati ayahnya telah dua periode menjabat sebagai presiden.

Sedangkan bagi Prabowo, Pilpres 2024 adalah pertarungan keempat atau kelima jika konvensi capres Partai Golkar dihitung. Prabowo tercatat telah dan akan tiga kali maju sebagai capres.

Pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 Prabowo gagal menang, kalah dari ayah Gibran Jokowi. Prabowo kemudian masuk dalam kabinet Jokowi. Pada Pilpres 2024, Prabowo menggandeng Gibran dan berpotensi memperoleh support dari Presiden Jokowi. Hal ini setidaknya tampak dari relawan atau partai politik yang selama ini mendukung Jokowi dalam berbagai kontestasi politik.

Jatuh bangun dalam dua kali Pilpres, tiga kali kalau dihitung sebagai calon wakil presiden atau cawapres, memang tidak membuat Prabowo kapok. 

Dia berpandangan bahwa pengabdian seorang warga negara tidak ada batasannya. Tidak dibatasi usia atau masa jabatan. Old Soldiers Never Die, kalau memakai istilah dari tokoh militer AS Jenderal Douglas MacArthur.

Prabowo sangat meyakini bahwa mandat sebagi capres adalah tugas suci yang harus dilaksanakan untuk memajukan bangsa dan negara. "Kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci," jelas Prabowo saat berada di KPU pada Agustus tahun lalu.

Memang, umur Prabowo terhitung  lebih senior jika dibandingkan dengan calon presiden (capres) potensial lainnya seperti Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan. Hal ini pula yang membuat banyak pengamat pesimistis, Prabowo tidak akan mampu bersaing dengan calon-calon yang lebih muda.

Namun dari sisi dukungan politik, Prabowo lebih maju tiga langkah. Saat ini dia didukung oleh sejumlah partai parlemen di antaranya Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN. Prabowo juga didukung PBB dan terakhir adalah Partai Solidaritas Indonesia yang dipimpin oleh putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Secara statistik dan dukungan politik, Prabowo berpotensi memenangkan Pilpres 2024.

Elektabilitas Prabowo

Elektabilitas calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto juga tercatat mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 2-10 Oktober 2023, Ketua Umum Gerindra itu tumbuh 4 persen menjadi 37 dibanding pada hasil survei sebelumnya periode Agustus 2023 sebesar 33 persen.

Kemudian, posisi puncak itu ditempel ketat Ganjar Pranowo dengan elektabilitas mencapai 34,5 persen, selisih tipis dua persen dibanding Prabowo. Namun, tren pemilih Ganjar menurun sekitar tiga persen dibanding survei Agustus 2023.

"Simulasi tiga nama, trennya begini prabowo unggul tetapi tipis secara statistik," kata Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muftadi dalam YouTube Indikator Politik Indonesia, Jumat (20/10/2023).

Sementara itu, dalam simulasi tiga nama capres yang dilakukan Indikator, ketiganya memiliki basis yang kuat, terutama Prabowo Subianto sebanyak 37 persen. Namun, Prabowo Subianto memiliki basis yang mengubah pikirannya sebesar 5,8 persen, sementara Anies Baswedan 4,2 persen dan Ganjar 4,0 persen.

Mengacu data yang sama, alasan basis Prabowo yang kemungkinan merubah pikiran karena melihat program yang ditawarkan sebesar 54,2 persen. Disusul, Anies 45,5 persen dan Ganjar 44,5 persen.

Adapun, basis terbesar untuk Prabowo didukung oleh dua wilayah, yakni pedesaan 37,2 persen dan perkotaan 36,9 persen. Menariknya, basis pendukung Anies dan Ganjar berbanding terbalik. 

Anies Baswedan terlihat memiliki basis yang kuat di perkotaan sebesar 25,7 persen dan pedesaan 18 persen, sebaliknya Ganjar terpantau kuat di pedesaan sebesar 37,7 persen dan perkotaan 31,4 persen.

Sebagai informasi, survei ini melibatkan ribuan responden dengan umur minimal 17 tahun lebih atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling 1200 orang.  
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper