Bisnis.com, JAKARTA - Batalyon Borz dari "Perusahaan Militer Swasta Redut" yang dikendalikan Kementerian Pertahanan Rusia telah mulai merekrut perempuan ke dalam barisannya sebagai spesialis tempur.
“Awalnya, kami tidak memiliki perempuan, hanya laki-laki. Sekarang, kami memutuskan untuk mencoba regu penembak jitu perempuan dan regu operator drone perempuan karena perempuan juga bisa melakukannya,” kata perekrut batalion dengan tanda panggil “Vesta” itu.
Sebuah iklan untuk kontrak enam bulan dengan batalion tersebut dipasang di jejaring sosial Rusia Vkontakte, menawarkan gaji sebesar 220.000 rubel ($2.300), demikian temuan IStories.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada bulan Maret bahwa 1.100 perempuan terlibat dalam perang Moskow melawan Ukraina.
Lebih dari 39.000 perempuan bertugas di Angkatan Bersenjata Rusia, hampir 5.000 di antaranya adalah perwira, kata menteri tersebut.
Namun, perempuan lebih sering diberi peran non-tempur di militer, seperti dokter atau juru masak, kata IStories.
Baca Juga
Media independen Rusia melaporkan pada bulan Juli bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah meluncurkan kampanye perekrutan untuk menarik perempuan untuk dinas militer sebagai dokter, perawat, dan juru masak.
Ada beberapa pengecualian terhadap peraturan ini, karena Moskow dilaporkan telah merekrut tahanan perempuan juga untuk ditempatkan di medan perang, kata LSM Rusia “Russia Behind Bars” kepada IStories pada bulan Maret.