Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah menyerahkan rancangan resolusi untuk penyelesaian Timur Tengah kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Menurut isi dokumen rancangan resolusi AS itu tidak menetapkan seruan gencatan senjata, tetapi terdapat ketentuan yang mengutuk serangan Hamas, mendesak pembebasan sandera dan mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.
Melansir TASS, resolusi AS juga menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan warga sipil.
Selain itu, resolusi itu juga mengakui upaya Qatar dan negara-negara lain untuk pembebasan dua sandera pada 20 Oktober, yang ditangkap oleh Hamas.
Meski begitu, AS sebelumnya telah memveto rancangan resolusi Brasil mengenai Timur Tengah pada 18 Oktober lalu.
Rusia abstain dalam pemungutan suara karena DK PBB menolak usulan amandemen dokumen tersebut. Inggris juga abstain, sementara 12 anggota DK PBB lainnya mendukung resolusi tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, DK PBB tidak mengadopsi resolusi yang dirancang Rusia mengenai konflik Israel-Palestina, karena 5 negara memberikan suara mendukungnya, pada 17 Oktober. Resolusi tersebut tidak mendapat cukup suara untuk disahkan.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika militan dari gerakan radikal Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober lalu.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons atas tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan roket ke Gaza serta beberapa distrik di Lebanon dan Suriah.