Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Duga Korupsi SYL Mengalir ke Partai, NasDem: Tak Perlu Judge Kami

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyayangkan pernyataan KPK ke publik mengenai dugaan aliran uang korupsi SYL.
Tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Mantan Menteri Pertanian tersebut dijemput paksa oleh petugas KPK untuk menjalani pemeriksaan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Mantan Menteri Pertanian tersebut dijemput paksa oleh petugas KPK untuk menjalani pemeriksaan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyayangkan pernyataan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menduga uang hasil korupsi kader NasDem sekaligus mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengalir ke partai.

Ali berpendapat, seharusnya KPK tidak perlu menyampaikan ke publik dugaan yang belum terbukti kebenarannya. Menurutnya, pernyataan KPK hanya akan merugikan NasDem.

"Ini sama saja sedang mempengaruhi opini, di mana tahun ini kita sedang masuk di tahun politik, sehingga kita berharap supaya tidak terjadi kegaduhan. Tidak perlu kemudian men-judge [menghakimi] atau menyampaikan hal-hal yang belum pasti kebenarannya," ujar Ali saat dihubungi, dikutip Sabtu (14/10/2023).

Dia tidak menampik SYL kerap menyumbangkan sejumlah uang untuk membantu kegiatan sosial yang digelar NasDem. Ali mencontohkan, SYL pernah sumbang ratusan hingga ribuan paket sembako di Kepulauan Seribu melalui kegiatan NasDem.

Begitu juga ketika SYL menyumbangkan uang senilai Rp20 juta ke Fraksi NasDem DPR RI untuk membantu daerah yang terkena bencana. Meski demikian, lanjutnya, uang itu diberikan SYL dengan kapasitas sebagai kader partai bukan menteri pertanian.

"Nah apakah ini berasal dari uang korupsi? Apakah ini berasal dari CSR perusahaan dari mitra dia? Kita tidak tahu. Tetapi bahwa Pak Syahrul sebagai kader Partai NasDem pasti ketika ada kegiatan sosial partai, dia diminta untuk berpartisipasi, bekerja, bergotong royong itu menjadi suatu hal yang wajar," ungkap Ali.

Oleh sebab itu, Ali membantah NasDem seakan sengaja menerima uang dugaan hasil korupsi SYL. Menurutnya, NasDem tidak mungkin bisa tahu asal uang sumbangan SYL.

Sebagai informasi, KPK resmi menahan SYL terkait perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian pada Jumat (13/10) usai sehari sebelumnya ditangkap di sebuah apartemen, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam salah satu konstruksi perkara, KPK menduga terdapat aliran uang miliaran rupiah ke Partai NasDem dari hasil tindak pidana korupsi yang menjerat SYL.

"Sejauh ini ditemukan juga aliran penggunaan uang sebagaimana perintah SYL yang ditujukan untuk kepentingan Partai Nasdem dengan nilai miliaran rupiah dan KPK akan terus mendalami," terang Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada konferensi pers, Jumat (13/10/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper