Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Cerita Syahrul Yasin Limpo di Kabinet Jokowi

Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah berpamitan ke Presiden Jokowi usai mundur dari jabatan mentan dan siap menjalani kasus hukum yang menjeratnya.
Akbar Evandio, Dany Saputra
Akbar Evandio & Dany Saputra - Bisnis.com
Senin, 9 Oktober 2023 | 07:00
Akhir Cerita Syahrul Yasin Limpo di Kabinet Jokowi. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri 3rd Asean-Australia Summit di Jakarta, Kamis (7/9/2023)./Bisnis-Ni Luh Anggela
Akhir Cerita Syahrul Yasin Limpo di Kabinet Jokowi. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri 3rd Asean-Australia Summit di Jakarta, Kamis (7/9/2023)./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA — Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah berpamitan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (8/10/2023) usai mengundurkan diri dari jabatan menteri pertanian (mentan).

Sebelumnya, SYL menyerahkan surat permohonan pengunduran diri dari jabatan mentan kepada Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sesaat usai tiba di Tanah Air.

Dalam pertemuan yang memakan waktu 60 menit atau 1 jam itu, SYL menyampaikan terima kasih sekaligus pamit kepada Jokowi karena tidak dapat membantu Kepala Negara hingga sampai akhir masa jabatannya.

Selain itu, kader Partai Nasdem itu juga menjabarkan laporan kinerja selama menjadi Menteri Pertanian sejak 2019-2023, yakni disebutnya terdapat 71 penghargaan dan apresiasi yang diterima Kementerian Pertanian dari 2019-2022. 

“Segala penghargaan yang Saya terima selama jadi Menteri sesungguhnya adalah penghargaan untuk Bapak Presiden. Saya hanya melanjutkan visi dan misi Bapak Presiden agar pertanian RI lebih maju dan masyarakat mendapatkan manfaat,” tuturnya lewat rilis yang diterima, Minggu (8/10/2023).

Dia pun memerinci selama menjadi Menteri Pertanian, terdapat sejumlah prestasi yang cukup mendasar di bidang Pertanian.

Salah satunya adalah saat pandemi Covid-19, hanya 3 sektor yang mengalamai pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha dengan torehan positif, yaitu pertanian (16,24 persen), Infokom (3,44 persen), dan Pengadaan Air (1,28persen).

Dia menyebut bahwa nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp390,16 triliun menjadi Rp658,18 triliun.

Dari sisi produksi beras nasional, sambung SYL, pada pada 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022.

SYL pun menegaskan bahwa proses hukum yang sedang berjalan saat ini akan dihadapinya secara koperatif dan dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku.

“Demikian, Saya sampaikan hal ini pada seluruh masyarakat Indonesia. Saya berharap semoga ke depan Pertanian Indonesia menjadi jauh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga ke depan upaya penegakan hukum dan pemberatasan korupsi lebih kuat dan dilakukan secara bersih, serta tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis,” pungkas Syahrul.

Alasan SYL Mundur dari Kursi Mentan

Syahrul Yasin Limpo memastikan baru saja menyerahkan surat pengunduran diri dari kabinet Indonesia Maju Kamis (5/10/2023).

"Sore hari ini saya datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberikan kesempatan melalui Mensesneg untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri saya sebagai Menteri," ujar SYL di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (5/10/2023).

SYL mengatakan bahwa alasan pengunduran dirinya lantaran saat ini tengah berhadapan dengan hukum. Sehingga dirinya ingin berfokus menyelesaiakan persoalan hukum yang ada dengan baik.

Oleh sebab itu, dia pun berharap selama proses hukum berjalan agar tidak ada stigma atau persepsi yang menghakiminya terlebih dahulu sampai tahap keputusan selesai dengan baik.

Menteri Pertanian yang menjabat sejak 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 itu mengaku bahwa pengalaman politiknya bukan dilalui secara instan. Dia memerinci bahwa mulai meniti karir dari tingkat  lurah, camat, gubernur hingga menteri.

“Saya 25 tahun jadi Kepala Daerah, 10 tahun jadi Bupati, Wagub 4 tahun, dan menjadi Gubernur dan saya baru saya merasakan hal-hal seperti ini. Oleh karena itu saya butuh waktu [untuk menyelesaikan proses hukum],” katanya.

Dia pun memastikan tidak akan lari dari tanggung jawab dalam kasus korupsi yang kini menjeratnya.

“Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat. Dan saya berharap nasihat orang tua saya, nasihat budaya saya, kalau berani berbuat berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab,” pungkas Syahrul.

Jokowi Tunjuk Plt Mentan

Usai SYL mengundurkan diri dari jabatan mentan, Jokowi menunjuk Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertanian.

“Ya, tadi malam sudah diberikan kepada saya dari mensesneg tentang surat pengunduran diri Pak Menteri Pertanian. Ya sudah saya terima dan pagi tadi sudah ditindaklanjuti dan sudah saya tanda tangan juga. Penggantinya masih Plt, yaitu Pak Arief Prasetyo Kepala Badan Pangan,” ujarnya kepada wartawan di Istana Merdeka, Jumat (6/10/2023).

Kepala Negara pun menjelaskan alasan menunjuk Arief agar kinerja Kementan tetap dalam koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait seperti Bulog, Bapanas, dan Kemendag.

Seluruh kementerian/lembaga itu harus satu koordinasi dalam konsolidasi terhadap Presiden sehingga Jokowi menilai Arief adalah sosok tepat memegang jabatan Plt Mentan.

Terkait dengan Mentan definitif, Jokowi menegaskan bahwa secepatnya pemerintah akan memutuskan pengganti SYL. Meski begitu, Jokowi belum membeberkan detail terkait sosok tersebut, misalnya apakah berasal dari partai yang sama yakni Nasdem.

“Ya secepatnya, secepatnya, secepatnya akan kami siapkan [menteri  definitif],” pungkas Jokowi.

Terpisah, mendapatkan mandat sebagai Plt. Mentan, Arief menegaskan akan berfokus pada peningkatan produksi pangan guna menghadapi krisis akibat fenomena El Nino.

Dia pun ingin agar sisa anggaran Kementan di tahun 2023 dapat didorong untuk akselerasi program dan kegiatan peningkatan produksi pangan. Implementasi program, kata dia harus akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar.

"Kementan sangat diharapkan masyarakat untuk dapat menggenjot produksi pangan nasional, sehingga strategi persiapan musim tanam pada November dan Desember mendatang perlu disiapkan segera, penting kita kaji dan bahas dengan seluruh stakeholder terkait," kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (8/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper