Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambut baik pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Senin (2/10/2023) lalu.
Menurutnya, hal ini merupakan tradisi silaturahmi yang patut dilakukan oleh para pemimpin bangsa, baik yang telah meninggalkan jabatan maupun yang sedang menjabat.
"Pertemuan di antara pemimpin tentu suatu hal yang baik. Apalagi Bapak SBY merupakan sosok presiden ke-6 dan Pak Jokowi presiden ke-7," katanya kepada wartawan di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (3/10/2023).
Hasto menilai pertemuan tersebut merupakan bagian dari tradisi silaturahmi yang baik dilakukan di antara para tokoh pemerintah.
Dia menampik spekulasi bahwa pertemuan tersebut menjadi sarana Jokowi mengajak Partai Demokrat untuk bergabung dalam kabinet, seiring dengan berkembangnya isu reshuffle (perombakan).
"Ya [reshuffle] itu keputusan dari Presiden, tetapi ini kan Pemilu akan dilaksanakan 14 Februari. Sehingga konstelasi politik yang sudah dilakukan dengan penggabungan atau kerjasama partai-partai politik dalam mengusung capres dan cawapres itulah yang harus dikedepankan," katanya.
Baca Juga
Ditemui terpisah, Ketua DPP PDI PDIP Djarot Saiful Hidayat juga menyambut baik pertemuan antara SBY dan Jokowi itu.
Djarot merasa tidak ada yang perlu dibesar-besarkan apabila dua tokoh bangsa bertemu, termasuk antara presiden petahana dengan mantan presiden itu.
"Ya enggak apa-apa, toh. Wong [orang] ketemu saja, membangun silaturahmi, bagus. Berkomunikasi kan bagus ya," ujar Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).
Apalagi, lanjutnya, Jokowi juga sudah sering menyampaikan pentingnya jaga persatuan jelang Pemilu 2024. Oleh sebab itu, pertemuan antara Jokowi dengan SBY perlu disambut baik.