Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi alias Awiek meyakini tidak akan ada lagi reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Isu reshuffle sendiri menguat usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor pada Senin (2/10/2023) sore.
Awiek sendiri menyambut baik pertemuan antara presiden ke-7 dengan presiden ke-6 itu. Meski demikian, lanjutnya, isu reshuffle hanya anggapan liar masyarakat.
"Ya itu pertemuan yang bagus antara kedua prrsiden, antara dua parpol yang berbeda antar dua generasi yang beda. Kalau kemudian munculkan isu reshuffle ya itu asumsi publik ya," ungkap Awiek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (4/10/2023).
Dia menggarisbawahi reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Namun, Awiek menjelaskan jarang sekali reshuffle jelang satu tahun masa pemerintahan berakhir, baik di era Jokowi maupun era SBY.
"Ini kabinet tinggal satu tahun lebih sedikit, kok rasa-rasanya kecil kemungkinan ada reshuffle," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, reshuffle hanya akan terjadi apabila ada menteri yang terkena masalah. Sebaliknya, Awiek meragukan akan ada reshuffle hingga masa pemerintahan Jokowi berakhir pada 20 Oktober 2024.
Di samping itu, dia mengaku tidak ada yang salah apabila Demokrat akhirnya masuk ke kabinet pemerintahan Jokowi. Menurut Awiek, yang terpenting jatah menteri PPP tidak berkurang.
"Ya kalaupun mau Demokrat mau, silakan, dan Pak Jokowi-nya butuh gitu," jelasnya.