Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei terbaru lembaga Indikator Politik Indonesia pada Sabtu (23/9/2023) menunjukkan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) masih mendominasi pilihan partai untuk pemilu legislatif DPR 2024.
Survei tersebut dilakukan dengan indikator partai atau calon dari partai yang akan dipilih apabila pemilihan anggota DPR diadakan saat ini. Dari simulasi daftar lambang dan nama partai, PDIP meraih persentase sebesar 26 persen.
“Di sini mereka [PDIP] stand out sendiri, jauh mengungguli partai-partai lain hingga belasan persen,” kata Peneliti Utama Indikator Hendro Prasetyo dalam paparannya secara daring, Sabtu (30/9/2023).
PDIP unggul jauh dibandingkan dengan pesaing di bawahnya yakni Partai Gerindra. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu meraih perolehan angka sebesar 12,6 persen.
Persentase digit ganda hanya diperoleh oleh kedua partai parlemen tersebut. Di urutan ketiga, Partai Golkar hanya meraih angka sebesar 9,2 persen, disusul PKB dengan 7,5 persen.
"Demokrat 5,1 persen, NasDem 2,8 persen, PAN 4,5 persen, sementara PPP 2,4 persen,” lanjut Hendro.
Baca Juga
Adapun partai lainnya memiliki perolehan di bawah 2 persen, seperti Perindo 1,9 persen, PSI 0,8 persen, Hanura dan Garuda 0,3 persen, serta Gelora 0,2 persen. Sementara itu, 19 persen responden belum menunjukkan pilihan.
Lebih lanjut, Hendro memaparkan lebih lanjut alasan responden memilih PDIP sehingga menjadi partai yang paling unggul dalam survei.
“Alasan terkuat adalah karena terbiasa memilih partai tersebut, yaitu sebesar 27,3 persen. Alasan terkuat berikutnya adalah tingkat kesukaan terhadap Joko Widodo yang meraih 22 persen. Untuk PDIP, pengaruh Jokowi tinggi, bahkan lebih tinggi dari kesukaan terhadap Megawati [ketum PDIP],” bebernya.
Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa PDIP unggul dalam upaya sosialisasi partai, baik dari sosialisasi konvensional, televisi, portal berita online, media sosial, tim sukses/simpatisan, hingga kunjungan langsung.
Sebagai informasi, survei nasional Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 25 Agustus sampai dengan 3 September 2023 dengan jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh provinsi RI dan terdistribusi secara proporsional, diiringi dengan oversampling di berbagai wilayah.
Dengan metode simple random sampling, ukuran sampel basis tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.