Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau tidak sehat bagi masyarakat ibu kota pada Minggu (12/9/2023) pagi.
Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 154 pada pukul 7.13 WIB dan menempati peringkat ke-2 kota paling polusi.
Kemudian tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 57,4µg/m³ atau setara dengan 11,5 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 26 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 67 persen, gerak angin hanya 7,4 km/jam, dan tekanan sebesar 1.014 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini masuk dalam kategori berwarna merah yang artinya tidak sehat b.
Indikator warna lainnya adalah hijau yang artinya baik, kuning adalah sedang, oranye berarti tidak sehat bagi kelompok sensitif, ungu artiya sangat tidak sehat, dan warna hitam berarti berbahaya.
Baca Juga
Kualitas udara Jakarta dalam kurun waktu 3 hari terakhir dikategorikan berwarna oranye atau tidak sehat bagi kelompok sensitif, dimana pada 9 September 2023 tingkat polusi ibu kota berada di 147, pada 10 September 2023 berada di 149, dan 11 September 2023 angka polusi meningkat ke 130.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan mereka.