Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah AS Didesak Setop Total Ekspor Teknologi ke Huawei & SMIC

Chip baru di ponsel Huawei Mate 60 Pro yang baru dirilis diduga melanggar regulasi pembatasan perdagangan Amerika Serikat.
Logo Huawei terpampang di luar gerai flagship Huawei Technologies Co. di Shanghai, China, Rabu (24/6/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Logo Huawei terpampang di luar gerai flagship Huawei Technologies Co. di Shanghai, China, Rabu (24/6/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komite Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mendesak Departemen Perdagangan AS untuk menyetop semua ekspor teknologi ke Huawei dan perusahaan semikonduktornya SMIC, setelah perusahaan menunjukkan chip canggih di produk terbarunya.

Melansir dari Reuters, Jumat (8/9/2023), chip baru di ponsel Huawei Mate 60 Pro itu diduga melanggar regulasi pembatasan perdagangan. Oleh karena itu, anggota parlemen Mike Gallagher menekan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengambil sikap yang lebih keras dalam pengiriman teknologi AS ke China.

“Chip ini kemungkinan besar tidak dapat diproduksi tanpa teknologi AS dan oleh karena itu SMIC mungkin telah melanggar peraturan Produk Asing Langsung Departemen Perdagangan,” ungkap Gallagher dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Gallagher menyebut, saat ini sudah waktunya untuk mengakhiri seluruh ekspor teknologi AS ke Huawei dan SMIC, guna menekankan bahwa perusahaan manapun yang melanggar hukum AS dan merusak keamanan nasional akan disingkirkan dari teknologi negara.

Huawei masuk ke dalam daftar hitam Departemen Perdagangan AS pada Mei 2019 terkait masalah keamanan nasional. Hal ini memaksa para pemasok dari AS dan pihak-pihak lain yang terlibat dengan perusahaan asal China ini untuk mengantongi lisensi atau izin khusus terlebih dahulu sebelum mengirimkan barang ke Huawei.

Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) menyusul ditambahkan ke daftar pada Desember 2020, terkait kekhawatiran perusahaan mungkin dapat mengalihkan teknologi canggih untuk penggunaan militer yang mengancam keamanan AS.

Pembatasan perdagangan yang diberlakukan terhadap Huawei dan SMIC mencakup peraturan Produk Asing Langsung yang pada dasarnya melarang perusahaan manapun di dunia menggunakan teknologi dari AS untuk memproduksi chip bagi Huawei.

Demi kelangsungan bisnis di atas regulasi tersebut, para pemasok Huawei dan SMIC telah menerima lisensi dengan bayaran miliaran dolar untuk menjual teknologi AS kepada dua perusahaan tersebut, meskipun mereka ada dalam daftar hitam. Sekitar 90 persen lisensinya diketahui terkait penjualan untuk SMIC.

Chip yang membuat parlemen AS was-was adalah Kirin 9000s yang terdapat di Huawei Mate 60 Pro. Smartphone yang rilis pada penghujung bulan lalu ini didorong dengan prosesor 7 nanometer canggih pertama yang diproduksi oleh SMIC. Mate 60 Pro digadang-gadang memiliki kecepatan unduh melebihi ponsel 5G papan atas. (Lydia Tesaloni Mangunsong)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper