Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berkunjung ke China dinilai sebagai bentuk keyakinan bahwa kekuasaannya semakin meningkat setelah kematian pemimpin tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin.
Investor dan pengamat Rusia Bill Browder mengatakan bahwa Prigozhin yang juga sekutu lama Putin merupakan ancaman dari peran dan kekuasaannya.
“Jelas merupakan ancaman bagi peran dan kekuasaannya, dan seseorang yang membuatnya sangat lemah dan dipermalukan," jelas Browder, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (30/8/2023).
Kunjungan presiden Rusia ke China untuk forum Belt and Road pada Oktober 2023 dinilai Browder sebagai bagian dari ekspresi kebanggaan dan kekuasaannya.
Sebelumnya, para penyelidik Rusia pada Minggu (27/8) mengonfirmasi kematian Prigozhin bersama dengan penumpang lainnya, setelah jet pribadi Embraer SA Legacy 600 yang mereka tumpangi jatuh di barat laut Moskow.
Spekulasi kemudian muncul mengenai keterlibatan Putin dalam insiden ini, meskipun Rusia membantah bahwa Putin memainkan peran apapun.
Baca Juga
Prigozhin sendiri berbulan-bulan mengkritik para pemimpin militer Rusia atas kesalahan langkah dalam perang Ukraina dan memimpin pemberontakan yang gagal pada Juni 2023.
Setelah kecelakaan pesawat, Rusia mengatakan bahwa ia telah mengenal Prigozhin dan menganggapnya sebagai pebisnis berbakat, namun telah membuat kesalahan serius dalam hidupnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada para wartawan bahwa Putin tidak akan menghadiri pemakaman Prigozhin.
Browder sendiri mengatakan bahwa ia yakin Wagner kini akan hancur secara perlahan dan cepat.
"Siapa pun yang berada di Wagner, jika mereka tidak dikumpulkan oleh Putin karena tidak setia, maka mereka mungkin akan diserap ke dalam militer Rusia atau mereka mungkin akan menghilang ke dalam dunia kriminal karena banyak dari mereka yang berasal dari sana," jelas Browder dalam wawancara dengan BTV.
Sebagai catatan, Browder adalah kepala eksekutif dan salah satu pendiri Hermitage Capital Management dan seorang kritikus Putin yang gigih.
Browder juga mengelola salah satu investor portofolio asing terbesar di Rusia selama beberapa tahun sebelum menjadi target pemerintah di sana.
Kematian pengacaranya yakni Sergei Magnitsky, ketika berada dalam tahanan Rusia mengilhami dia untuk mendorong legislasi yang akan memerangi pelanggaran hak asasi manusia melalui sanksi.
Undang-undang (UU) Magnitsky ditandatangani menjadi UU oleh Presiden Barack Obama pada 2012 dan diperluas pada 2016.