Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia K. H. Ma’ruf Amin meyakini pesantren memiliki porsi penting dalam mendorong ekonomi syariah serta kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Dia menyoroti bagaimana sejauh ini pesantren telah banyak berkolaborasi yang dengan lembaga Balai Latihan Kerja dalam memberi peluang besar bagi santri terlibat dalam sektor ekonomi syariah.
“Terbukti saat ini, sudah banyak produk-produk yang sudah berhasil baik yang sifatnya itu sektor-sektor keuangan ada BMT, ada bank wakaf mikro maupun yang bersifat sektor riil kemarin juga produk-produk yang saya lihat sudah diekspor,” ujarnya usai menghadiri Haul K. H. Aqiel Siroj ke-34, Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz Amma, Sabtu (26/8/2023).
BMT merupakan lembaga keuangan syariah dengan badan hukum koperasi yang sama dengan bank syariah, yaitu konsep bagi hasil. Di mana, lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh masyarakat kecil dan pengusaha kecil demi mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi yang produktif.
Lebih lanjut, dia menyebut pesantren berperan penting sebagai offtaker melalui inisiatif 'Hamzah washal' yang membimbing, memberikan bantuan teknis, hingga mendukung pemasaran dan ekspor produk-produk tersebut.
Sebagai informasi, hamzah washal sendiri dimaknai sebagai katalis bagi setiap unsur bangsa sesuai kewenangannya masing-masing guna memacu pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah Indonesia.
Baca Juga
Ma'ruf juga menekankan komitmen pemerintah dalam memajukan ekonomi syariah melalui lembaga-lembaga seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di lebih dari 20 provinsi yang dipimpin oleh kepala daerah.
Tujuan utamanya adalah menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia dengan dukungan kawasan industri halal yang semakin berkembang.
"Jadi ini terus akan kita arahkan supaya Indonesia menjadi negara produsen halal terbesar di dunia yang sudah mulai terus bergulir dengan adanya kawasan-kawasan industri halal. Dan juga banyak santri yang kemudian bekerja di sana,” tutupnya.