Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) telah membuka fakultas kedokteran (FK) baru sejak awal Agustus 2023.
Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di daerah yang kekurangan dokter
Dia menjelaskan bahwa kebijakan ini berakar dari pencabutan moratorium pembukaan program studi kedokteran pada Desember 2022.
“Pencabutan moratorium didasarkan pada permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dengan pertimbangan proyeksi kekurangan dokter/nakes (tenaga kesehatan),” jelas Nizam kepada Bisnis, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut, dia mengakui bahwa pihaknya selama ini mengikuti kebutuhan Kemenkes. Hal yang sama berlaku ketika moratorium sebelumnya diberlakukan pada 2016.
Ketika disinggung mengenai pemerataan kualitas, Nizam mengatakan bahwa izin pembukaan FK mesti memenuhi persyaratan kualitas yang ketat.
Baca Juga
“Untuk di Jawa, akreditasi institusi harus unggul. Institusi tersebut minimal punya prodi sains dasar dengan akreditasi B, sebagai fondasi keilmuan FK,” katanya.
Syarat lain berkaitan dengan kompetensi pengajar dan infrastruktur yang memadai.
Seluruh proses ini, ujar Nizam, harus didampingi oleh FK pembina dengan akreditasi unggul.
Sebagai informasi, setidaknya terdapat 12 perguruan tinggi yang membuka fakultas kedokteran baru di berbagai wilayah di Indonesia.
Perguruan tinggi tersebut adalah IPB University, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Pendidikan Nasional Veteran Jawa Timur, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Bangka Belitung, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Institut Kesehatan Medistra, serta Institut Kesehatan Deli Husada.