Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blak-blakan Luhut Bersedia Jadi Ketum Golkar AsaL...

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bersedia menjadi Ketua Umum (ketum) Partai Golkar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersedia menjadi Ketua Umum (ketum) Partai Golkar namun hanya jika tak menimbulkan pertengkaran dengan ketum saat ini, Airlangga Hartarto.

Luhut menyatakan, jika DPP Partai Golkar memang mau melakukan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan ingin menggantikan Airlangga dengan dirinya sebagai ketum partai maka dirinya tak akan menolak. 

"Tidak dengan cara berantem. Ya kalau itu memang maunya mereka [Luhut jadi ketum Golkar], saya ikut," ujar Luhut seperti yang disiarkan kanal YouTube KompasTV, Jumat (21/7/2023).

Dia mengatakan tak ingin membuat musuh. Meski demikian, Luhut memahami apabila adanya desakan ingin mengganti posisi ketum Golkar.

"Tentu teman-teman Golkar itu menghitung juga semua, menghitung untung-ruginya masing-masing itu. Itu sebabnya mungkin kenapa mereka desak-desak saya, karena saya mungkin tidak calon presiden, calon wakil presiden, tidak juga menteri," jelas Luhut.

Sebagai informasi, belakangan beberapa eksponen Partai Golkar mendorong penyelenggaraan munaslub dengan salah satu opsi untuk menggantikan Airlangga sebagai ketum partai.

Salah satu dorongan itu datang dari anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, yang merasa kepemimpinan Airlangga selama jadi ketua umum partai sangat buruk. Oleh sebab itu, tak menutup kemungkinan diadakannya munaslub sama seperti akhir 2017 ketika Setya Novanto tersandung kasus korupsi.

“Munaslub bukan barang haram, suatu yang halal untuk dilaksanakan. Lagipula, Airlangga itu hasil Munaslub, kok [Airlangga bisa] bilang enggak ada Munalub itu bagaimana,” katanya di agenda Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).

Ridwan pun menyebut bahwa nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki potensi untuk menjadi sosok calon Ketum Golkar yang pantas menggantikan Airlangga nantinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper