Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pastikan Pemerintah Serius Bebaskan Pilot Susi Air: Kami Tak Diam!

Presiden Jokowi memastikan bahwa pemerintah secara serius tengah menangani upaya pembebasan Pilot Susi Air.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto

Bisnis.com, BANYUASIN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah secara serius tengah menangani upaya pembebasan Pilot Susi Air Captain Philips Marks Mehrtens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan agar seluruh pihak sabar menunggu proses yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

“Jadi, kami [pemerintah] ini jangan dilihat diam lho ya. Kami ini sudah berupaya dengan amat sangat, tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan, apa yang sudah kita kerjakan di lapangan,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7/2023).

Dia pun mengamini tak dapat memberikan penjelasan secara rinci terkait dengan upaya yang akan dilakukan, sebab hal tersebut merupakan strategi pemerintah untuk mengentaskan persoalan penyanderaan tersebut.

“Tadi malam pun kita sudah rapat juga, tetapi nggak bisa sampaikan isinya apa dan upayanya apa tapi pemeirntah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih dalam proses terus, tapi tidak bisa kita buka kepada publik,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), Capt Philips Marks Mehrtens mengatakan bahwa dirinya akan ditembak jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua.

Dalam video yang beredar, terlihat bahwa Mehrtens menyampaikan dirinya diberi waktu selama 2 bulan agar negara lain berbicara kepada Indonesia terkait kemerdekaan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper