Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Sebut Stunting Hambat Mimpi Bung Karno

Wapres Ma’ruf Amin menilai tantangan prevalensi gangguan pertumbuhan (stunting) dapat menghambat pesan Bung Karno terhadap generasi muda Indonesia.
Wapres Maruf Sebut Stunting Hambat Mimpi Bung Karno/istimewa
Wapres Maruf Sebut Stunting Hambat Mimpi Bung Karno/istimewa

Bisnis.com, BANYUASIN — Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menilai tantangan prevalensi gangguan pertumbuhan (stunting) dapat menghambat pesan Bung Karno terhadap generasi muda Indonesia.

Dia menyebut bahwa Presiden Pertama RI itu selalu mempercayai peran pemuda sebagai bagian dari agen perubahan bangsa. Hal ini terlihat melalui pesannya kepada pemuda yang akrab di telinga.

“Bung Karno berujar ‘Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncang dunia.’ Namun, saya pun meyakini, inshaAllah, generasi muda Indonesia mampu menghasilkan karya dan prestasi yang mengguncangkan dunia,” katanya di Halaman Kantor Bupati Banyuasin, Kamis (6/7/2023).

Orang nomor dua di Indonesia itu melihat bahwa konsekuensi dari stunting bukan semata persoalan tinggi badan, tetapi yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan.

Apalagi, dia melanjutkan dampak penuh dari stunting di masa kecil mungkin baru termanifestasi dalam waktu bertahun-tahun ke depan, dan sudah terlambat untuk diatasi.

Dampak penuh itu, dia melanjutkan dapat diminimalisir dari tingkat Keluarga, mengingat lingkup itu merupakan figur penting dalam upaya pengentasan stunting, sebab keluarga memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan. 

“Masyarakat yang rapuh, baik ditandai oleh tingginya prevalensi stunting, maupun karakteristik kerapuhan lainnya seperti sikap saling curiga, sulit bekerja sama, kurang memperjuangkan kejujuran, dan melapuknya nilai-nilai integritas, merupakan cermin dari keroposnya bangunan pada tingkat keluarga,” ungkapnya.

Apalagi, dia menegaskan bahwa tantangan prevalensi stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, sebab saat ini angka stunting berada di 21,6 persen, sementara target Indonesia adalah 14 persen pada 2024.

“Saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan oleh Presiden Soekarno,” pungkas Ma’ruf.

Sekadar informasi, menurut statistik PBB, pada 2020, sebanyak 22 persen balita di seluruh dunia mengalami stunting. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 149 juta balita. Adapun, dari jumlah tersebut, sekitar 6,3 juta balita stunting pada 2020 adalah balita Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper