Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Paloh, AHY dan Elite Koalisi Perubahan Bertemu di Pulau Pribadi

Pertemuan antara elite pendukung Anies Baswedan dilakukan di salah satu pulau Surya Paloh.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kedua kanan), Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kedua kiri), dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (tengah) berjalan memasuki ruangan saat pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kedua kanan), Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kedua kiri), dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (tengah) berjalan memasuki ruangan saat pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengadakan pertemuan dengan elite Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di salah pulau kawasan Kepulauan Seribu pada pekan lalu.

Sebagai informasi, KPP terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi ini sudah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari alias Tobas menjelaskan pertemuan antara elite KPP dilakukan di salah satu pulau Surya Paloh kawasan Kepulauan Seribu pada Jumat (26/5/2023).

Tobas menjelaskan, tujuan pertemuan itu sekadar untuk memberi simpati kepada Surya Paloh karena kasus korupsi BTS yang melibatkan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate.

“Sekaligus juga membicarakan langkah-langkah yang akan di lakukan oleh koalisi, dan itu pertemuan yang cukup lengkap karena langsung para petinggi utamanya yang bertemu. Itu cukup menggembirakan,” ujar Tobas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Dia juga tak menampik ada pembahasan soal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies. Secara garis besar, lanjutnya, mereka membahas perkembangan politik di Indonesia.

“Jadi banyak hal yang termasuk juga ya cawapres dan sebagainya juga bagian dari poin-poin yang mungkin menjadi bahan diskusi pada saat itu,” jelas anggota Komisi III DPR ini.

Diketahui dalam pertemuan itu, elite Partai Demokrat yang hadir yaitu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Teuku Riefky Harsya.

Sementara dari PKS ada Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-jufri, Presiden Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua Majelis Syuro Sohibul Iman, Sekjen Aboe Bakar Al-Habsy, dan Ketua DPP Al-Muzammil Yusuf.

Dari NasDem sendiri hadir Surya Paloh, Plt Sekjen Hermawi Taslim, Ketua DPP Ahmad Sahroni, Ketua DPP Taufik Basari, Ketua DPP Sugeng Suparwoto, dan beberapa elite lainnya. Hadir juga narahubung dari Anies, Sudirman Said.

Cawapres Anies Mengerucut

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengungkapkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan bakal diumumkan dalam waktu dekat.

Mardani menyatakan kandidat cawapres Anies di Pemilu 2024 sudah mengerucut ke tiga nama yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan (Aher).

"Tiga orang ini di antara yang paling utama," kata Mardani usai acara Bimteknas PKS di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023) malam.

Bahkan, dia mengungkapkan salah satu dari ketiga nama itu sudah 80 persen pasti yang akan menjadi cawapres Anies. Meski demikian, dia tak menutup kemungkinan ada nama kejutan lain yang tiba-tiba muncul.

"Kemungkinan selalu ada tapi kalau saya bisa menyebutkan 80 persen tiga orang itu. Insya Allah, tapi kan politik itu 20 persen juga satu lain hal lah," ujarnya.

Dia menambahkan, kemungkinan besar dalam satu atau dua hari ke depan pasangan Anies pada Pilpres 2024 dapat disampaikan ke publik.

Partai pendukung Anies yaitu PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat memang ingin agar sosok cawapres segera diumumkan. Apalagi tahapan kampanye pada Pemilu 2024 sangat pendek yaitu hanya 75 hari

 "Kesepakatan kita bersama, the sooner the better [lebih cepat lebih baik], kenapa? Waktu kampanye kita pendek," jelas Mardani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper