Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrey Kelin mengatakan bahwa Rusia siap melakukan pembicaraan damai dengan Ukraina, tetapi tidak akan menyerah pada kondisinya.
Kelin menekankan bahwa Rusia juga menginginkan terciptanya perdamaian, tetapi dengan dua hal penting sebagai syarat.
"Kami menginginkan perdamaian, tetapi dengan syarat tertentu, tentu saja. Bagi kami, dua hal penting," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (29/5/2023).
Dia menjelaskan terkait dua hal penting yang menjadi syarat tersebut, yaitu pertama tidak ada ancaman dari Ukraina ke Rusia. Kedua, orang Rusia di Ukraina akan diperlakukan seperti yang lainnya di negara-negara lain di dunia.
"Bahwa tidak akan ada ancaman dari Ukraina ke Rusia, ini adalah satu hal. Kedua, bahwa orang Rusia di Ukraina akan diperlakukan seperti yang lainnya negara-negara di dunia. Seperti orang Prancis diperlakukan di Belgia, atau seperti orang Italia dan Jerman diperlakukan di Swiss, tidak berbeda. Itu adalah pelanggaran berat terhadap Deklarasi Hak Asasi Manusia dan semua dokumentasi," lanjutnya.
Lebih lanjut, menurutnya Rusia dan Ukraina dapat berdamai besok, tetapi dia khawatir karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak bentuk negosiasi apapun.
Baca Juga
"Kita dapat berdamai besok, jika pihak Ukraina siap untuk bernegosiasi, tetapi saat ini tidak ada prasyarat untuk itu, saya khawatir, karena presiden Ukraina telah melarang negosiasi apapun," kata diplomat Rusia itu.
Selain itu, Kelin menambahkan bahwa dia tidak percaya bahwa membekukan konflik di Ukraina menjadi ide yang bagus.
"Itu tidak akan menjadi platform untuk perdamaian yang stabil dan jangka panjang di Eropa," tambahnya.
Utusan Rusia itu menegaskan kembali bahwa doktrin nuklir dari negaranya tidak akan mempertimbangkan penggunaannya dalam konflik di Ukraina.
Namun, Kelin mengatakan bahwa dia khawatir tentang eskalasi konflik yang terus berlanjut, karena dia merujuk pada pasokan senjata ke Kyiv yang saat ini terus dipasok oleh Barat.