Bisnis.com, SOLO - Malaysia dilanda krisis air hingga menyebabkan warganya panic buying membeli air kemasan di toko-toko.
Kekurangan air ini pun menyebabkan sebagaian pedagang di sana memilih untuk berhenti berjualan karena ketersediaan air bersih menipis.
Pemerintah Malaysia pun sempat mengimbau masyarakat untuk tak panik dan berlebihan dalam membeli stok air.
Mengutip The Star, ancaman kekeringan Sungai Muda disebut-sebut terjai karena pembukaan gerbang bendungan selama akhir pekan.
Mentri Besar Kedah Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor mengatakan, sensor otomatis di salah satu gerbang tak berfungsi, sehingga menyebabkan gerbang terbuka dengan sendirinya.
Akibatnya, air sungai dalam jumlah besar mengalir ke laut secara tidak terkendali sehingga Sungai Muda hampir mengering.
Baca Juga
Akibatnya pada Minggu (21/5), air di Sungai Muda turun dari level normal 3 meter ke level 50 sentimeter. Sungai pun hampir mengering yang menjadikannya pertama dalam sejarah.
Presiden Penang Water Watch Chan Ngai Weng mengatakan harus ada petugas yang memeriksa terkait gangguan sistem di Sungai Muda, sensornya mati, atau ada gangguan lingkungan lain.
"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa sensor peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan atau apakah ada virus dalam program tersebut," lanjutnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa gangguan sistem Sungai Muda, mestinya ada peringatan otomatis dengan sensor jika terjadi masalah.
"Seharusnya juga terdapat peringatan yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah saat permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," tambahnya.
Air hanya cukup 4 bulan
Menteri Utama Penang Chow Kon Yeow terus mengimbau masyarakat Malaysia untuk bisa menghemat pemakaian air.
Ia juga mengaku bahwa Bendungan Ayer Itam saat ini hanya ada cukup untuk penduduk setempat bertahan hidup hingga 120 hari ke depan.
Menurut laporan, saat ini banyak orang menuduh pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation yang harus bertanggung jawab atas musibah tersebut.
Namun pihaknya membantah bahwa tidak ada rencana masa depan air sama sekali.
"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai," katanya.