Bisnis.com, JAKARTA — Curah hujan yang menurun dan bendungan yang mulai mengering disebut menjadi penyebab masyarakat Malaysia melakukan panic buying atau berebut membeli air mineral kemasan di pusat-pusat perbelanjaan.
Kondisi ini semakin diperparah dengan munculnya gangguan pada sistem aliran air di Sungai Muda. Melansir dari The Stars, tanpa adanya aliran air dari Sungai Muda, beberapa bendungan di wilayah Malaysia tidak akan mampu memenuhi kapasitasnya hingga 100 persen.
Salah satunya adalah Bendungan Mengkuang, jika memperoleh aliran air dari Sungai Muda, maka bendungan tersebut dapat terisi hingga lebih dari 90 persen.
Bahkan, ketika aliran dari Sungai Muda terganggu selama beberapa jam, Bendungan Mengkuang hanya terisi dengan sekitar 88,2 persen air saja.
Berkurangnya pasokan air bersih di Malaysia bahkan membuat beberapa penjual makanan memutuskan untuk menutup dagangannya lantaran tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air bersih.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Air Putih Lim Guan Eng meminta agar Penang Water Supply Corporation (PBAPP) dapat memperbaiki manajemen krisisnya untuk mencegah kembali terjadinya pemadaman air secara mendadak yang memengaruhi kegiatan ratusan ribu konsumen.
Baca Juga
“Ini bukan kali pertama terjadi pemadaman air akibat insiden, sudah pernah terjadi sebelumnya sehingga Dirut PBAPP harus lebih baik dalam manajemen krisis agar tidak terjadi [pemadaman air] lagi,” ujarnya dikutip dari Malay Mail, Minggu (21/5/2023).
Mantan Ketua PBAPP ini lantas mengomentari soal kejadian mengeringnya 400.000 keran air konsumen akibat tidak ada air yang mengalir dari Sungai Muda.
Sungai Muda, sambungnya, memang menjadi pemasok air terbesar bagi Penang. 80 persen air di negara bagian itu berasal dari Sungai Muda.