Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu 2024, Maruf Amin: Cari Cawapres yang Muda dan Segar

Wapres Ke-13 RI ini pun menyadari tidak dipungkiri usia menjadi faktor yang diperhitungkan dalam menempati sebuah jabatan, khususnya posisi Wakil Presiden.
Wapres Maruf Amin / Setwapres
Wapres Maruf Amin / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin melihat kontestasi politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 terus menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat.

Bahkan, sosok calon pemimpin bangsa menjadi isu yang menarik dan akan terus menjadi pembahasan hingga 2024 mendatang.

Saat dimintai tanggapannya oleh awak media mengenai kemungkinan dirinya akan dipinang menjadi Wakil Presiden (Wapres) kembali, dengan tegas orang nomor dua di Indonesia itu menjawab bahwa dirinya sudah terlalu tua menjadi Wapres di periode selanjutnya.

Dia pun menyebutkan banyak pilihan sosok yang lebih muda dan segar untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) di masa mendatang.

“Saya pikir yang muda-muda saja. Yang muda, segar. Bagi saya seperti itu, cari yang muda-muda, dan masih banyak yang siap jadi Wapres [selanjutnya]. Umur saya ini sudah 80 tahun sekarang dan besok [2024] berumur 81 tahun, sehingga saya kira sudah terlalu tua,” ujarnya di Universitas Negeri Padang (UNP) Hotel & Convention Center, Jumat (05/05/2023)

Lebih lanjut, Wapres Ke-13 RI ini pun menyadari tidak dipungkiri usia menjadi faktor yang diperhitungkan dalam menempati sebuah jabatan, khususnya posisi Wakil Presiden.

“Saya juga sudah 5 tahun, umurnya sudah tua, bagaimanapun juga umur itu harus diperhitungkan,” tuturnya.

Wapres asal Surakarta itu juga menyebutkan meskipun usai periode kepemimpinannya berakhir, tetapi dirinya akan terus mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan bangsa dan negara melalui berbagai upaya di masa mendatang.

“Saya masih akan terus berkiprah, tetapi bukan sebagai pejabat negara atau sebagai Wapres lagi karena pengabdian kan tidak pernah berhenti. Berhenti kalau kita sudah dipanggil [yang maha kuasa], jadi tak berarti saya berhenti mengabdi. Mengabdi itu terus sampai akhir hayat,” imbuhnya.

Selain itu, dia menegaskan bahwa bukan andilnya untuk memberikan kriteria atau saran siapa sosok yang tepat untuk menjadi Wakil Presiden selanjutnya, sebab Ma’ruf menyebut partai politik (parpol) lebih memiliki kalkulasi untuk menentukan.

“Wah, kalau saya soal cawapres itu kan yang memilih kan itu partai-partai atau gabungan partai dan masing-masing nanti mereka tentu, saya tidak bisa menyatakan ini itu sangat subjektif. Nah, masing-masing [parpol] saya kira mereka pasti akan memilih cawapres yang potensial membawa mendulang suara, itu pasti. Nah kesiapannya itu saya belum tahu. Untuk siapanya itu masing-masing Lagi ngitung, kalau ini nyumbang suara berapa, kalau si ini nyumbang suara berapa, kalau ini lagi dalam kalkulasi-kalkulasi,” tuturnya.

Bahkan, dirinya berkelakar bahwa lembaga survei juga memiliki kapabilitas untuk menjadi rujukan bagi partai untuk menentukan siapa cawapres yang akan diusung selanjutnya.

“Mungkin yang lebih tahu itu lembaga survei, ya lembaga survei, kan saya tidak tahu, lembaga survei itu yang tahu, dari ABCD Ini kan ada calon-calonnya kan sering disebut si A si B potensial. Nah, mana yang paling potensial itu yang paling diperebutkan kan diantara capres-capres ini barangkali itu saja,” pungkas Ma’ruf.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper