Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Perang Rusia Vs Ukraina: Kediaman Putin Diserang, Zelensky Galang Dukungan Militer

Perang Rusia dan Ukraina memanas setelah sepasang pesawat tanpa awak atau drone menyerang kediaman Presiden Putin.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tertawa pada konferensi pers dengan para kepala negara Nordik selama KTT Nordik-Ukraina, di Istana Kepresidenan di Helsinki, Finlandia, 3 Mei 2023. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tertawa pada konferensi pers dengan para kepala negara Nordik selama KTT Nordik-Ukraina, di Istana Kepresidenan di Helsinki, Finlandia, 3 Mei 2023. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-435 pada Kamis (4/5/2023). Situasi memanas setelah sepasang pesawat tanpa awak atau drone menyerang kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (2/5/2023) waktu setempat.

Tuduhan pun tertuju pada Ukraina yang menjadi rival dari Moskow. Rusia menduga bahwa serangan tersebut menjadi bagian dari upaya Ukraina untuk membunuh Presiden Rusia tersebut.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev melalui saluran Telegramnya mengatakan bahwa kondisi ini membuat pihaknya tidak memiliki pilihan lain selain memusnahkan fisik dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan kelompoknya.

Menurutnya, Zelensky bahkan tidak diperlukan untuk menandatangani instrumen penyerahan tanpa syarat.

Di lain pihak, tuduhan ini pun dibantah keras oleh Juru Bicara Kepresidenan Ukraina Serhiy Nykyforov.

Tuduhan itu justru dinilai olehnya sebagai upaya Moskow untuk meningkatkan ketegangan antar kedua negara sebelum hari libur peringatan Kemenangan Perang Dunia II yang akan dirayakan Putin dan jajarannya dengan parade militer di Lapangan Merah pada 9 Mei mendatang.

Serangan Balasan Ukraina

Di tengah mencuatnya tuduhan kepada Ukraina atas serangan drone ke kediaman Vladimir Putin, pasukan militer negara tersebut justru memutuskan untuk memulai serangan balasan pada Rabu (3/5/2023).

Ukraina diketahui telah melibatkan banyak personel serta senjata militer dalam misi serangan balasan kali ini.

“UAF telah memulai serangan balasannya. Mereka memiliki personel dan peluru tak terbata,” ujar pendiri tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, Rabu (3/5/2023).

Adapun, sarangan belasan ini telah berhasil membakar bagian dari kilang minyak di selatan Rusia. Insiden itu terjadi di kilang minyak Ilsky yang terletak di dekat pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk.

Zelensky Galang Dukungan Militer

Upaya serangan balasan ini tentu membuat Zelensky dan jajarannya membutuhkan banyak bantuan militer dari negara sekutu. Kali ini, presiden Ukraina itu diketahui tengah menjalin komunikasi dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.

Seperti diketahui, Finlandia memang menjadi salah satu negara yang secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Ukraina. Negara itu bahkan memutuskan untuk bergabung dengan NATO pada awal April lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper