Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Pembicaraan antara kedua tokoh penting tersebut menandai babak baru hubungan antara Rusia dengan Arab Saudi.
Arab Saudi belakangan ini menjadi sorotan karena kedekatannya dengan Rusia dan sikapnya yang mulai berpaling dari Amerika Serikat (AS). Baru-baru ini untuk pertama kalinya sebuah kapal perang Rusia bernama The Admiral Gorshkov bahkan terlihat di sebuah pelabuhan di Arab Saudi.
Adapun pembicaraan antara Putin dan MBS berlangsung sangat konstruktif. Situs resmi Kepresidenan Rusia mengungkap beberapa isu yang menjadi topik pembicaraan bilateral antara Rusia dengan Arab Saudi.
Isu yang dibahas antara lain terkait perluasan hubungan yang saling menguntungkan dalam perdagangan, kerja sama ekonomi, investasi, dan energi.
Putin dan MBS menyatakan puas dengan tingkat koordinasi di OPEC Plus yang bertujuan memastikan stabilitas pasar minyak global. “Prospek kerja sama antara Arab Saudi dan BRICS juga dipertimbangkan,” demikian ditulis dalam laman resmi Kremlin, Jumat (21/4/2023).
Selain kerja sama perekonomian, kedua pemimpin negara juga bertukar pandangan tentang perkembangan situasi di Timur Tengah dalam konteks untuk menyelesaikan krisis regional yang sering berkecamuk.
Baca Juga
Vladimir Putin dalam kesempatan tersebut juga mendoakan bagi para pemimpin dan rakyat Saudi yang sedang merayakan Idulfitri. “Percakapan itu ramah, konstruktif, dan substantif. Dengan mengingat hal ini, para pihak sepakat untuk membangun kontak di bidang kerja sama tertentu.”
Barat Khawatir
Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan keretakan hubungan global dan sejumlah negara memutuskan untuk memihak ke Rusia.
Langkah diplomatik Arab Saudi baru-baru ini telah meninggalkan beberapa kekhawatiran tentang di mana letak kesetiaannya kepada AS dan Barat di masa depan.
Dilansir dari New York Times, Senator Richard Durbin bahkan dengan tegas mengatakan bahwa Arab Saudi ingin Rusia memenangkan perang di Ukraina.
“Mari kita berterus terang tentang ini. Ini Putin dan Arab Saudi melawan AS," katanya.
Ya, hubungan antara Arab Saudi dengan AS dan Barat merenggang belakangan ini. Arab disebut-sebut mulai condong untuk berada di pihak Rusia.
Jika memang demikian, maka AS dan Barat wajib waspada. Sebab bagaimanapun Arab Saudi merupakan salah satu negara terkaya di dunia.
Perekonomian mereka akan membantu Rusia bangkit dan berjaya meski mendapatkan banyak sanksi dari AS dan Eropa.