Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKB Papua Libatkan Anak-anak Sergap dan Tembaki Pasukan TNI

Panglima TNI mengungkap bahwa KKB Papua melibatkan masyarakat sipil untuk menjebak dan menyerang pasukan TNI.
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terbang ke Papua untuk meninjau langsung mengenai perkembangan kasus penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua terhadap aparat TNI di Nduga Papua.

Yudo mengaku telah menerima langsung laporan mengenai kronologi insiden penyerangan KKB Papua. Dia mengatakan bahwa peristiwa itu bermula ketika pasukan TNI sedang melakukan operasi pencarian pilot Susi Air Phillip Mehrtens.

Pada Sabtu (15/4/2023), KKB menghadang dan menyerang pasukan TNI saat mereka sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua.

"Di jalan, (prajurit) kami dihadang oleh KST (kelompok separatis teroris) dan terjadi kontak tembak. Dari 36 pasukan (di lokasi ), ada satu yang meninggal, yaitu Pratu Miftahul Arifin," kata Yudo dilansir dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Yudo mengungkapkan bahwa sebelum serangan berlangsung KKB menggunakan anak-anak untuk menjebak prajurit TNI. Kabar mengenai pelibatan anak-anak itu disampaikan langsung oleh dua prajurit yang selamat dari jebakan KKB.

Dua prajurit itu, kata Yudo, menceritakan detik-detik serangan maut KKB ke pasukan TNI. Dia menuturkan 36 prajurit TNI dikepung dari tiga isi. Ada anak-anak yang teriak-teriak diikuti oleh suara peluit. Rentetan tembakan datang dari tiga sisi. Pasukan TNI yang tidak siap kemudian bingung antara harus menembak atau tidak karena yang dihadapi adalah masyarakat.

"Kami kan melihat kondisi tersebut juga terbawa, mau ditembak takutnya adalah anak-anak. Tapi mereka menggunakan teori seperti itu," imbuh Yudo.

Panglima TNI melanjutkan bahwa pasukannya selalu mencoba untuk menghindari jatuhnya korban sipil dalam setiap operasi militer. Namun yang dilakukan oleh KKB tergolong tidak biasa dan belum pernah dihadapi oleh pasukan TNI sebelumnya.  "Tetapi ternyata mereka menggunakan itu (masyarakat), sehingga prajurit kita menjadi seperti itu."

Dari insiden itu, Yudo menyampaikan tiga prajurit terkena luka tembak dan seorang luka akibat terjatuh. Empat prajurit yang terluka saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Alhamdulillah, kondisi mereka sehat semuanya, masih bisa melihat saya langsung, bilang selamat siang Panglima! berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad (Jenderal TNI Dudung Abdurachman). Ada juga yang bilang Komando! Artinya, mereka masih sadar. Alhamdulillah, mudah-mudahan mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka yang diderita," ujar Yudo.

Yudo tiba di Timika, Papua, Senin (17/4), dan langsung mendengar paparan dari pangkogabwilhan III, pangdam XVII/Cendrawasih, komandan Koopsus TNI, pangkoarmada III, danrem 173, dan danrem 174 terkait situasi di Nduga, Papua.

Di Timika, Yudo didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak,  dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper