Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia perlahan mulai menguasai satu persatu wilayah di Kota Bakhmut, Donetsk, Ukraina Timur.
Bakhmut menjadi titik pertempuran paling mematikan selama konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Pasukan Rusia telah mengepung kota terakhir di Donestk itu selama berbulan-bulan.
Namun pihak Ukraina berusaha mati-matian untuk mempertahankan wilayah tersebut. Perebutan wilayah yang cukup krusial ini telah mengakibatkan korban ribuan nyawa dari kedua belah pihak.
Di sisi lain, laporan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia yang dikutip Senin (17/4/2023) mengklaim bahwa pasukan Wagner berhasil membebaskan dua perempat bagian barat laut dan tenggara kota Bakhmut dalam sebuah serangan ofensif.
Sementara itu, serangan penerbangan operasional-taktis, pasukan rudal, dan tembakan artileri dari kelompok pasukan "Selatan" Rusia juga berhasil menghantam Brigade Mobil Udara ke-77 dan Brigade Mekanik ke-54 Ukraina, yang mencoba melakukan serangan balik terhadap posisi pasukan Rusia.
Adapun pada siang hari, Rusia tercatat melakukan 6 kali serangan udara dan 43 kali serangan misil dan artileri.
Baca Juga
“Kerugian musuh per hari berjumlah 145 prajurit Ukraina, 2 tank, kendaraan tempur infanteri, 2 kendaraan tempur lapis baja, 3 truk pickup, 2 mobil, 1 howitzer Msta-B, 2 howitzer D-20, serta sebuah instalasi peluncur MLRS "Hurricane’,” tulis keterangan resmi Kemhan Rusia.
Selain di Bakhmut, Kemhan Rusia juga melaporkan bahwa mereka juga menyerang pos komando brigade pertahanan teritorial ke-125 dan ke-102 Ukraina di wilayah pemukiman Yampolovka di Donetsk dan Zaliznichnoye di Zaporozhye.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 407 pesawat, 228 helikopter, 3.760 kendaraan udara tak berawak, 415 sistem rudal antipesawat, 8.689 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 1.086 sistem peluncuran roket, 4.600 senjata artileri dan mortir, serta 9.542 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.