Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat lima kasus baru Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus di Indonesia.
Juru bicara Mohammad Syahril mengatakan, kasus terbaru ini terdiri dari tiga kasus positif yang ditemukan di Surabaya dan dua kasus lain dari DKI Jakarta.
Dengan tambahan tersebut, maka kasus subvarian Arcturus di Indonesia telah mencapai tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada Maret 2023.
“Kasus baru Arcturus menjadi tujuh orang, ini ada tambahan lima orang, dua di Surabaya, tiga di Jakarta. Semua dalam keadaan gejala yang ringan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).
Adapun, Syahril membenarkan bahwa Arcturus memang menjadi subvarian baru yang telah menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di sekitar 22 negara, dengan lima negara dengan lonjakan kasus terparah yaitu India, Singapura, Brunei, Thailand, serta Australia.
Sedangkan di Indonesia, kenaikan jumlah kasus Covid-19 dilaporkan masih disebabkan oleh subvarian Covid-19 terdahulu, yaitu subvarian Omicron XBB1.5 atau Kraken.
“Tapi berita gembiranya, walaupun terjadi kenaikan kasus, maka kita melihat angka kenaikan masih belum melebihi batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” jelasnya.
Sebelumnya, Kemenkes memastikan bahwa bahwa dua pasien positif Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus telah dinyatakan sembuh.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien dinyatakan sembuh setelah mengalami gejala Covid-19 selama 5 hingga 6 hari lamanya.
Adapun, Nadia menerangkan bahwa kasus ini ditemukan pada pasien berjenis kelamin perempuan berusia 33 tahun dan pasien laki-laki berusia 56 tahun.
Dari kedua pasien tersebut, sambungnya, hanya pasien berusia 33 tahun lah yang menjalani perawatan di rumah sakit (RS). Sedangkan pasien lainnya, hanya mengalami gejala ringan khas Covid-19.
“Hanya 1 yang dirawat yang usia 33 tahun, yang 85 tahun tidak dirawat. Saat ini keduanya sudah sehat,” ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Jumat (14/4/2023).