Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva tiba di China pada Rabu (12/4/2023) ketika Presiden Xi Jinping tengah membangun momentum untuk memulai pembicaraan upaya menghentikan perang Rusia dan Ukraina.
Melansir Bloomberg, Rabu (12/4/2023), perjalanan Lula ke Shanghai dan Beijing dimulai saat Xi akan memulai putaran diplomasi usai kunjungannya ke Moskow pada akhir Maret 2023.
Kunjungan tersebut untuk memperkuat hubungan politik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya bahkan telah melukis cetak biru kerja sama untuk perdamaian yang mencakup seruan gencatan senjata di Ukraina.
Selanjutnya, Xi melanjutkan putaran diplomasinya dengan menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Kamis (6/4/2023).
Xi memang tengah berusaha memoles kepercayaannya sebagai juru damai bagi Rusia dan Ukraina setelah bdia berhasil membantu menengahi kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi yang setuju menormalisasi hubungan diplomatik mereka sejak Maret 2023.
Usahanya itu pun berbuah manis. Xi berhasil menumbuhkan citra sebagai juru damai sambil tetap mengancam keberadaan Taiwan.
Keberhasilan itu membuat Presiden Lula juga tertarik untuk mencari peran yang lebih besar dalam upaya global untuk mengakhiri konflik di Ukraina, sebuah dinamika yang kemungkinan besar akan menjadikannya tema utama pertemuan bilateral dengan Xi pada Jumat (14/4/2023).