Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ungguli saingannya dalam kontes pencalonan presiden (capres) dari Partai Republik saat menghadapi tuntutan pidana di New York.
Menurut jajak pendapat, sekitar 48 persen anggota Partai Republik mengatakan ingin Trump menjadi calon presiden, naik dari 44 persen dalam jajak pendapat 14-20 Maret 2023.
Saingan terdekat Trump, Gubernur Florida Ron DeSantis hanya mendapat dukungan 19 persen, turun dari 30 persen pada bulan lalu.
Jajak pendapat online tersebut dilakukan antara 31 Maret sampai 3 April 2023, setelah tersiar kabar bahwa Trump akan menghadapi tuntutan pidana terkait kasus suap yang dibayarkan kepada bintang porno sebelum Pemilu AS 2016.
Kasus tersebut membuat Trump menjadi Presiden AS pertama yang menghadapi dakwaan pidana, seperti dilansir dari Reuters pada Selasa (4/3/2023).
Para pendukung Trump mengharapkan agar dia mengaku tidak bersalah di gedung pengadilan Manhattan pada Selasa (4/4/2023).
Baca Juga
DeSantis telah diterpa kritik atas pernyataan 13 Maret 2023. Dia mengatakan bahwa bukanlah kepentingan nasional AS untuk terjerat lebih jauh dalam sengketa teritorial antara Ukraina dan Rusia. Meski DeSantis belum secara resmi mengumumkan pencalonannya, Trump telah meningkatkan serangannya terhadap saingannya itu.
Sebanyak 71 persen dari orang AS, termasuk 58 persen dari Partai Republik, mempercayai bahwa Trump membayar bintang porno Stormy Daniels untuk tetap diam tentang perselingkuhannya menjelang pemilihan presiden 2016.
Trump telah menyatakan tidak bersalah dan menyangkal atas perselingkuhannya, meskipun dia telah mengakui membayar Daniels.
Pada saat yang sama, 51 persen responden jajak pendapat, termasuk 80 persen dari Partai Republik, mengatakan yakin bahwa tuduhan itu bermotivasi politik.
Hasil jajak pendapat itu sebagian besar tidak berubah dari bulan lalu. Survei terhadap 706 orang dewasa AS memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi plus minus 2,7 poin persentase untuk semua responden dan plus minus 4,5 poin persentase untuk Partai Republik.