Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat Keamanan Utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menyebut langkah Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai upaya menuju destabilisasi dan hal itu akan meningkatkan persepsi negatif dan penolakan publik Belarusia terhadap Putin dan Belarusia.
"Rusia menyandera Belarusia sebagai sandera nuklir," sarkas Oleksiy sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu (26/3/2023)
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keputusan tersebut pada hari Sabtu sekaligus mengirimkan peringatan kepada NATO atas dukungan militernya untuk Ukraina.
Meskipun Putin berjanji tidak akan melanggar kesepakatan non-proliferasi nuklir, langkah ini adalah salah satu sinyal nuklir paling menonjol dari Rusia sejak awal invasi 13 bulan yang lalu.
Putin menyamakan rencananya dengan provokasi Amerika Serikat (AS) yang menempatkan persenjataannya di Eropa. Namun Putin juga memastikan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan kendali atas persenjataan tersebut kepada Belarusia.
Baca Juga
Penasihat senior Zelenskiy lainnya Mykhailo Podolyak mencemooh rencana Putin tersebut dengan mengatakan pemimpin Rusia itu terlalu mudah ditebak.
"Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarus, dia mengakui bahwa dia takut kalah dan yang bisa dia lakukan hanyalah menakut-nakuti dengan taktik," ungkap Mykhailo.
AS, tak bereaksi secara berlebihan dan cenderung melihat Moskow tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.
"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri atau indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan diri untuk menggunakan senjata nuklir. Kami tetap berkomitmen pada pertahanan kolektif aliansi NATO," kata pejabat senior pemerintahan AS.
Kendati demikian, pejabat tersebut mengatakan Rusia dan Belarus telah berbicara tentang transfer senjata nuklir selama beberapa waktu.